Laporkan Masalah

Pengungkapan Diri pada Aplikasi Kencan Online (Studi Deskriptif Individu Pengguna Aplikasi Tinder)

SYAKIRA NOERLELA M, Dr. Dian Arymami, S.I.P., M.Hum.

2017 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Fenomena kencan online telah memunculkan kompleksitas baru dalam membangun sebuah relasi dimana hal terpenting dari relasi adalah pengungkapan diri. Pengungkapan diri inilah yang dapat menentukan keberlanjutan dari relasi tersebut. Sementara dalam kencan online, pengungkapkan diri dilakukan secara termediasi. Salah satu aplikasi kencan online yang banyak diunduh adalah Tinder. Kini Tinder yang merupakan aplikasi real time dating berbasis lokasi ini telah digunakan lebih dari 50 juta orang di lebih dari 190 negara termasuk Indonesia. Kesederhanaan dan keterbatasan informasi pasangan dalam Tinder membuat pengguna harus memulai pengungkapan diri untuk mengenal dan menjalin hubungan dengan pasangannya. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif ini meneliti tentang bagaimana pengungkapan diri yang terjadi dalam kencan online pengguna Tinder. Ada sembilan informan yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Data diambil dengan melakukan wawancara semi terstruktur. Hasil akhir penelitian dibagi menjadi lima bagian yaitu pengungkapan diri pada profil Tinder, pengungkapan diri pada awal percakapan, pada saat pindah aplikasi, pada saat kopi darat dan setelahnya. Pengguna memegang kontrol terhadap informasi yang mereka ungkapkan. Selain itu tujuan komunikasi interpersonal mereka mempengaruhi pengungkapan diri yang terjadi. Pengungkapan diri merupakan kunci dari hubungan sementara hubungan yang terjalin di antara pengguna dan pasangannya dapat berakhir kapan saja.

The phenomenon of online dating has led to new complexities in building a relationship where the most important thing of a relationship is self-disclosure. Self-disclosure could determine the sustainability of the relationship. While in online dating, self-disclosure is mediated. The most downloaded online dating application is Tinder. Now Tinder, a location based real time online dating application, has been used by more than 50 million people in more than 190 countries including Indonesia. The simplicity and limitations of the couples' information in Tinder make the user have to start self-disclosure to know and connect with their partner. Qualitative research with this descriptive method examines how self-disclosure occurs in the online dating of Tinder users. There are nine informants who were included in the research. The data were taken by conducting semi structured interviews. The final result of the research is divided into five parts: self-disclosure on Tinder's profile, self-disclosure at the beginning of the conversation, self-disclosure when moving the application, self-disclosure on the meeting and afterwards. The users hold the control on the information they reveal. In addition to that, the purpose of their interpersonal communication affects the self-disclosure which occurs. Self-disclosure is the key to the development of relationship whilst the relationship exists between the user and his/her partner might end anytime.

Kata Kunci : interpersonal communication, online dating; self-disclosure, Tinder.

  1. S1-2017-317960-abstract.pdf  
  2. S1-2017-317960-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-317960-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-317960-title.pdf