ALOKASI OPTIMAL DISTRIBUSI GETAH PINUS DI KPH PEKALONGAN TIMUR

NUR KHOIRINNISAA, Prof.Dr.Ir. Wahyu Andayani, M.S.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Saat ini getah pinus masih menjadi salah satu pendapatan utama bagi Perum Perhutani. Salah satu unit penghasil getah pinus di Perum Perhutani adalah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur. KPH Pekalongan Timur memiliki 58 tempat pengumpulan getah (TPG) yang harus mengalokasikan getah pinus ke pabrik gondorukem dan terpentin (PGT) Paninggaran dan pabrik derivat gondorukem dan terpentin (PDGT) Pemalang. Alokasi getah pinus dari setiap TPG ke setiap PGT diduga belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola alokasi optimal distribusi getah pinus dan penghematan biaya transportasi getah pinus dari TPG ke PGT Paninggaran dan PDGT Pemalang. Realisasi biaya angkutan per kilogram adalah Rp 185,42/kg. Penelitian ini menggunakan model transprtasi yang memberikan biaya transportasi minimal sebesar Rp 140,47/kg. Berdasarkan hasil tersebut, apabila pihak KPH menggunakan re-alokasi seperti hasil penelitian ini maka akan diperoleh penghematan biaya transportasi sebesar Rp 44,95/kg. Sedangkan total biaya transportasi yang dapat dihemat adalah Rp 227.468.580,- per tahun (22,62%), dengan jumlah getah pinus yang diangkut sebesar 5.541 ton (tahun 2016)

Pine resin has recently become one of the main sources for Perum Perhutani's income. One of the pine resin producers in Perum Perhutani is forest management unit (KPH) Pekalongan Timur. KPH Pekalongan Timur owns 58 pine resin storage (TPG) allocating pine resin for gum rosin and turpentine factory (PGT) Paninggaran and gum rosin and turpentine derivate factory (PDGT) Pemalang. It was assumed that the allocation of pine resin from each TPG to PGT was not optimal. Thus, this paper aimed to identify the optimal allocation of pine resin distribution and the transportation cost savings from TPG to PGT Paninggaran and PDGT Pemalang. The actual transportation cost per kilogram was Rp 185.42/kg. This research used the transportation model that offered the minimum cost Rp 140.47/kg. Based on the result, if KPH implements the reallocation model from this research, the transportation cost savings would be Rp 44.95/kg. While the total cost of transportation that could be saved was Rp 227,468,580.- per year (22.62%), with the amount of pine resin being transported was 5,541 tons (in 2016)

Kata Kunci : alokasi optimal, distribusi, getah pinus, model transportasi;optimal allocation, distribution, pine resin, transportation model