Laporkan Masalah

Analisis Determinan Histeresis Dolarisasi Keuangan di Indonesia Tahun 2007-2016

RAHMANDA MUHAMMAD T, Heni Wahyuni, M.Ec.Dev., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMI

Salah satu karakteristik utama globalisasi di sektor keuangan dan moneter adalah memungkinkannya penduduk untuk dapat mengkases mata uang asing dalam fungsinya sebagai alat penyimpan nilai seperti halnya mata uang domestik. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil memicu peningkatan dolarisasi keuangan karena kemampuan mata uang untuk menyimpan nilai di masa depan menjadi tidak kredibel. Meskipun dolarisasi keuangan sebatas untuk alat penyimpan nilai, dolarisasi keuangan telah berimplikasi pada kerentanan sistem keuangan dan moneter. Hal yang menjadi perhatian adalah ketika inflasi sudah turun dan kemajuan institusi makroekonomi sudah semakin membaik, tingkat dolarisasi keuangan tidak turun sesuai yang diharapkan. Fenomena ini biasa disebut histeresis dolarisasi keuangan dan Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadapi fenomena tersebut. Penelitian ini memberikan analisis determinan dari dolarisasi keuangan di Indonesia dengan menggunakan metode estimasi Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Melalui pendekatan portofolio yang menekankan pada aspek return, penelitian ini menemukan bahwa inflasi, nilai tukar, volatilitas inflasi, volatilitas nilai tukar, dan spread memiliki pengaruh terhadap dolarisasi keuangan di Indonesia selama periode 2007-2016.

One of the notable characteristics of globalization in financial and monetary sector is the possibility of residents to be able to access foreign currency in order to store of value as well as domestic currency. High and unstable inflation leads to an increase financial dollarization, the holding by residents of assets and liabilities denominated in foreign currency, because the currency's ability to hold purchasing power in the future is not credible. Although financial dollarization is limited to store of value of money function, financial dollarization has various implications for vulnerability of financial and monetary system. The concern is when inflation has fallen and macroeconomic institutional progress has improved, the level of financial dollarization has not fallen as expected. This phenomenon is usually referred to as hysteresis of financial dollarization and Indonesia is one of the countries facing this phenomenon. This paper provides a determinant analysis of financial dollarization in Indonesia by employed Autoregressive Distributed Lag (ARDL) estimation method. Through a portfolio approach that emphasis on return aspect, this paper found that inflation, exchange rate, inflation volatility, exchange rate volatility, and spread affect financial dollarization in Indonesia in 2007-2016.

Kata Kunci : dolarisasi keuangan, histeresis, mata uang

  1. S1-2017-348609-abstract.pdf  
  2. S1-2017-348609-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-348609-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-348609-title.pdf