THE TOXICITY OF BACILLUS THURINGIENSIS AS A BIOLARVICIDE AGAINST Aedes albopictus LARVAE

KRISTIA AVI ARDIANI, Dr.drh.Sitti Rahmah U.,S.U;Dr.Budi Mulyaningsih,Apt.,M.S.

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Nyamuk Aedes albopictus (Ae. albopictus) adalah vektor sekunder Demam Berdarah Dengue (DHF). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, terdapat 1.511 kasus demam berdarah yang tercatat di tahun 2015, dan meningkat menjadi 1.575 kasus pada tahun 2016. Ada beberapa metode untuk mencegah penularan virus dengue ke manusia. Salah satu caranya adalah dengan penghentian rantai transmisi dengan menggunakan larvisida. Bacillus thuringiensis var. israelensis (Bti) adalah salah satu larvisida biologis dalam bentuk cair. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung, maka Bti akan menciptakan fase sporulasi. Pada fase sporulasi, tubuh terdiri dari kristal protein endotoksin. Jika serangga mengkonsumsi toksin tersebut, serangga akan mati. Tujuan: Mengamati efek toksisitas Bti terhadap larva Ae. albopictus dengan menentukan LC50, LC90, dan LC99. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan larva Ae. albopictus instar 3-4 sebagai subjek. Sampel diambil dari Magelang dan kemudian dipelihara di Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada sebagai larva. Uji pendahuluan dengan dosis Bti sebanyak 250 mikroLiter, 25 mikroLiter, 2.5 mikroLiter, 0.25 mikroLiter, dan 0.025 mikroLiter akan dilakukan untuk mendapatkan Small Dose (SD) dan Large Dose (LD) sebagai acuan untuk variasi konsentrasi uji akhir. Kematian akan dihitung setelah 24 jam. Hasil: Dosis Bti yang dibutuhkan untuk mendapatkan LC50 adalah 82 mikroLiter/250mL atau 328ppm, dosis Bti untuk LC90 adalah 241 mikroLiter/250mL atau 964ppm, dan dosis Bti untuk LC99 adalah 581 mikroLiter/250mL atau 2324ppm. Kesimpulan: Bacillus thuringiensis israelensis memiliki efek larvasidal terhadap larva Ae. albopictus.

Background: Aedes albopictus (Ae. albopictus) mosquito is the secondary vector of Dengue Hemorragic Fever. Based on the data from Yogyakarta Department of Health, there are 1.511 dengue cases recorded in 2015, and increased to 1.575 cases in 2016. There are some methods to prevent transmission of dengue virus into human. One of the methods is by discontinuation of transmission chain by using larvicide. Bacillus thuringiensis var. israelensis (Bti) is one of biological larvicide in liquid form. If the environment condition does not provide a favorable condition, then the Bti will create sporulation phase. In the sporulation phase, the body consists of cry protein which included in crystal protein endotoxin delta classes. If the insects consumed that toxin, the insects would die. Objective: To observe the toxicity effect of Bti against Ae. albopictus larvae by determining its LC50, LC90, and LC99. Method: This study was an experimental study with larvae Ae. albopictus instar 3-4 as the subject. The sample was taken from Magelang and then reared in the Parasitology Laboratory of Faculty of Medicine, Gadjah Mada University as larvae stage. Preliminary tests with Bti concentration of 250 microLiter, 25 microLiter, 2.5 microLiter, 0.25 microLiter, and 0.025 microLiter will be conducted to obtain the Small Dose (SD) and Large Dose (LD) as the reference for the final test concentration variation. The mortality will be counted after 24 hours. Result: The value of LC50 of Bti concentration against Ae. albopictus is 82 microLiter/250mL or 328ppm, Bti concentration for LC90 is 241 microLiter/250mL or 964ppm, and Bti concentration for LC99 is 581 microLiter/250mL or 2324ppm. Conclusion: Bacillus thuringiensis israelensis has larvicidal effect against Ae. albopictus larvae.

Kata Kunci : Kata kunci: larva Aedes albopictus, Bacillus thuringiensis var. israelensis, demam berdarah dengue, virus dengue, biolarvasida