Laporkan Masalah

ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA TAKSI KONVENSIONAL DI YOGYAKARTA (STUDI KASUS PADA KOPERASI TAKSI SETIA KAWAN DI YOGYAKARTA TENTANG PEMANFAATAN APLIKASI MOBILE)

RAFLES ABDI KUSUMA, DR. Widodo Agus Setianto, M.Si

2017 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat dewasa ini. Internet memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi berbagai sektor. Kemajuan internet pun mempengaruhi hampir setiap sendi kegiatan operasional di hampir semua jenis organisasi. Banyak kegiatan perusahaan mulai dilakukan lewat internet yang menyebabkan perubahan pada cara organisasi menjalankan dan meningkatkan kinerja organisasi. Ditambah lagi dengan kehadiran telepon pintar yang membantu mobilitas setiap individu dalam mendapatkan informasi bahkan melakukan transaksi. Hingga kemudian salah satu fenomena di dunia saat ini yang terjadi pada sektor transportasi yaitu kemunculan transportasi berbasis aplikasi mobile. Penelitian ini berjudul adopsi teknologi informasi dan komunikasi pada taksi konvensional di yogyakarta (studi kasus pada koperasi taksi setia kawan di yogyakarta tentang pemanfaatan aplikasi mobile). Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis studi kasus kualitatif yang mempelajari masalah-masalah yang ada serta tata cara kerja yang berlaku pada koperasi taksi setia kawan di Yogyakarta. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik yang akan peneliti gunakan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Mendalam (Indepth Interview) 2. Observasi 3. Dokumen. Dalam penelitian ini berlandaskan pada analisa induktif . Olehkarena itu untuk memperoleh tingkat keabsahan data, teknik yang digunakan antara dalam penelitian ini yaitu :1. Ketekunan pengamatan 2. Triangulasi data Adapun hasil dari penelitian ini ialah sebagai berikut : Pelaksanaan adopsi TIK pada taksi konvensional di koperasi taksi setia kawan terbilang telah terlaksana dengan baik. Fasilitas kantor koperasi taksi setia kawan yang sudah mengikuti perkembangan zaman menjadi faktor pertama yang mendukung pelaksanaan adopsi inovasi. Saluran komunikasi yang digunakan saat pelaksanaan berlangsung cukup beragam dan efektif dalam meningkatkan kesadaran menggunakan TIK. Melalui mulut ke mulut (word of mouth) hingga melalui media baru seperti website, whatsaap, facebook dan email. Namun Televisi menjadi media yang paling banyak memberikan informasi dan menumbuhkan kesadaran untuk menggunakan aplikasi mobile. Adanya peran dari inovator, early adopter, agen perubahan yang mendukung keputusan adopsi TIK dan pelaksanaan pemanfaatan aplikasi mobile berjalan dengan baik. Namun dari internal koperasi taksi setia kawan pada saat tahapan implementasi penggunaan aplikasi mobile terdapat beberapa kekurangan, diantaranya tidak ada divisi IT yang khusus mengurusi permasalahan teknis serta tidak ada aturan atau SOP yang jelas dan tegas menyebabkan terganggunya pelayanan kepada konsumen. Hambatan lainnya berasal dari eksternal yaitu pesaing mereka dari taksi on demand (Grab, GoCar) yang memiliki keunggulan dari fitur aplikasinya serta memiliki kekuatan promosi yang lebih besar. Sistem sosial yang menjadi penghambat ialah dari regulasi atau aturan pemerintah yang tidak tegas terkait harga dan batas jumlah taksi on demand. Peran pemimpin dan agen perubahan dilingkungan eksternal dirasakan tidak mampu menyelesaikan persoalan.

With rapid development of information and communication technologies today, internet provides many benefits and conveniences for various sectors. Internet advances also affect almost all operational activities in almost all types of organizations. Many of the company's activities began to be done over the internet, causing changes to the way of organizations running and improving organizational performance. Not to mention the presence of smartphones that help the mobility of everyone in getting information and even making transaction, until the phenomenon in the world today that occurs in transportation sector, i.e., the emergence of mobile application-based transportation. This research entitled The Adoption of Information and Communication Technologies on Conventional Taxi in Yogyakarta (A Case Study at Setia Kawan Taxi Cooperative in Yogyakarta on Mobile Application Utilization. This research was a qualitative research studying the existing problems and work procedures that apply to Setia Kawan Taxi Cooperative in Yogyakarta. To obtain the necessary data in this research, the techniques the researcher used were as follow: 1. In-depth Interview, 2. Observation, 3. Document. This research was based on inductive analysis. Therefore, to obtain the data validity, the techniques used in this research were: 1. Observational Persistence, 2. Triangulation of Data. The results of this research were as follow: The implementation of ICTs adoption on conventional taxi at Setia Kawan Taxi Cooperative was done well. The office facilities of Setia Kawan Taxi Cooperative which have been following the times became the first factor to support the implementation of innovation adoption. The communication channels used during the implementation were quite diverse and effective in raising awareness of using ICTs through word of mouth to new media such as website, WhatsApp, Facebook, and email. However, television was the most informative medium and it rises the awareness of using mobile application. The role of innovators, early adopters, and agents of change who supported the decision of ICTs adoption and the implementation of mobile application utilization run well. However, there were some shortcomings in the internal of Setia Kawan Taxi Cooperative at the stage of implementing the use of mobile application, one of which was no IT division specifically dealing with technical problems and no clear and decisive rules or SOPs causing disruption of service to consumers. Other obstacles came from external, i.e., the competitors from taxi on demand (Grab, GoCar) which have the advantages of application features and have greater power of promotion. The social system that became obstacle was from the government regulation or rule indecisive related to price and limit of number of taxi on demand. The role of leaders and agents of change in external environment was perceived unable to solve the problems.

Kata Kunci : aplikasi mobile, adopsi TIK,Taksi Konvensional, mobile application, ICTs adoption, conventional taxi

  1. S2-2017-359558-abstract.pdf  
  2. S2-2017-359558-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-359558-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-359558-title.pdf