Laporkan Masalah

ADVERBIA PENERANG VERBA INTENSITAS TERTAWA DAN MENANGIS DALAM BAHASA INDONESIA

SAE, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Linguistik

Penelitian ini mengkaji adverbia penerang verba intensitas tertawa dan menangis dalam bahasa Indonesia dari segi semantik. Adverbia penerang verba intensitas tertawa dalam bahasa Indonesia yang menjadi kajian penelitian ini adalah adverbia satu. terbahak-bahak, dua. tergelak-gelak, tiga. terpingkal-pingkal, empat. terkekek-kekek, dan lima. terkikik-kikik. Adverbia penerang verba intensitas menangis dalam bahasa Indonesia yang menjadi kajian penelitian ini adalah adverbia satu. tersedu-sedu, dua. terisak-isak, tiga. tersengut-sengut, empat. tersedak-sedak; dan lima. termehek-mehek. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mengidentifikasi perbedaan makna antaradverbia penerang verba intensitas tertawa dan menangis dalam bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode introspektif yang dilakukan dengan metode simak dan teknik catat. Data dianalisis menggunakan analisis komponensial untuk menemukan komponen semantis dan fitur semantis dari setiap adverbia penerang verba intensitas tertawa dan menangis dalam bahasa Indonesia. Hasil analisis data disajikan secara informal dan formal. Berdasarkan analisis komponensial, ditemukan sekurang-kurangnya delapan fitur semantis pembeda, yaitu (1) fitur pelaku, (2) fitur volume suara, (3) fitur gerak kelopak mata, (4) fitur raut wajah, (5) fitur gerak mulut, (6) fitur gerak tubuh, (7) fitur penyebab, dan (8) fitur tujuan. Selain itu, ditemukan pula sebuah relasi semantis di antara adverbia penerang verba intensitas tertawa dan menangis dalam bahasa Indonesia, yaitu relasi hiponim.

This study discusses defining adverbials of the intensity verbs tertawa and menangis in Indonesian semantically. Defining adverbials of the intensity verbs tertawa in Indonesian discussed here are satu. terbahak-bahak, dua. tergelak-gelak, tiga. terpingkal-pingkal, empat. terkekek-kekek, and lima. terkikik-kikik. Defining adverbials of the intensity verbs menangis discussed here are satu. tersedu-sedu, dua. terisak-isak, tiga. tersengut-sengut, empat. tersedak-sedak, and lima. termehek-mehek. The objectives of this study are describing and identifying the differences of meaning between adverbials explaining verbs tertawa and menangis in Indonesian. This research uses the descriptive-qualitative method. In collecting data, the researcher used introspective methods that were done by refer method and record technique. The data were analyzed by using componential analysis to find the semantic components and the semantic features of each defining adverbial of the intensity verbs tertawa and menangis in Indonesian. Results of the data analysis are both informally and formally served. Results of componential analysis show that there are at least eight istinctive semantic features. They are (1) agent, (2) volume of voice, (3) eyelid movement, (4) facial expression, (5) mouth movement, (6) body movement, (7) cause, and (8) intention. A semantic relation were found from this study, which was hyponim.

Kata Kunci : analisis komponensial, komponen semantis, relasi semantis, adverbia penerang verba intensitas tertawa dan menangis, semantik, componential analysis, semantic components, semantic relations, defining adverbials of the intensity verbs tertawa and menangis,

  1. S2-2017-389050-abstract.pdf  
  2. S2-2017-389050-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-389050-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-389050-title.pdf