ANALISIS POTENSI LONGSOR BERDASARKAN FREKUENSI DOMINAN METODE HVSR DAN REKAHAN TANAH DI DESA PURWOSARI , GIRIMULYO, KULON PROGO

ROHMAWATI META N, Dr. Eddy Hartantyo, M.Sc

2017 | Tesis | S2 Ilmu Fisika

Bencana longsor di Indonesia merupakan bencana yang paling sering terjadi. Menurut data statistik dari BNPB tahun 2016 provinsi Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo menduduki peringkat pertama pada kategori jumlah kejadian bencana longsor. Selama tahun 2016 telah terjadi 25 kali longsor lahan. Dari beberapa kejadian longsor yang terjadi dan terpublikasi di Kabupaten Kulon Progo salah satunya di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Girimulyo yang membuat terputusnya jalan penghubung Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo. Disekitar area longsor tersebut timbul rekahan tanah yang mulai terbentuk tahun 2009. Berdasarkan kenampakan tersebut, salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi yakni dengan melakukan pemetaan kerentanan tanah mengunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio). Dari pengukuran dapat diklasifikasikan sebagai daerah stabil atau daerah rawan rekahan / longsor yang didukung oleh seismitas daerah dan rekahan tanah pada daerah tersebut. Penelitian di lakukan di Dusun Gedong, Dusun Ngroto dan Dusun Wonosari, Desa Purwosari kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan jumlah titik pengukuran sebanyak 42 titik dari 60 target awal. Dari data lapangan menunjukkan karakteristik berbeda. Berdasarkan kenampakan di permukaan daerah dengan rekahan tanah cenderung rawan longsor.

The landslide disaster in Indonesia is the most frequent disaster. According to statistical data from BNPB in 2016 Yogyakarta province, Kulon Progo Regency was ranked first in the category of the number of landslide events. During the year 2016 has occurred 25 times landslide land. From several occurrences of landslide that occurred and published in Kulon Progo Regency one of them in Purwosari Village, Girimulyo Subdistrict which made the interruption of connecting road Yogyakarta and Purworejo Regency. In the vicinity of the landslide area, a fracture of land began to form in 2009. Based on these features, one of the efforts undertaken to reduce the vulnerability by mapping the soil susceptibility using the HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) method. From the measurements can be classified as stable or vulnerable areas of fissure / landslide supported by seismitasdaerah and fractures of land in the area. The research was conducted in Dusun Gedong, Dusun Ngroto and Dusun Wonosari, Purwosari Village, Girimulyo Subdistrict, Kulon Progo Regency of Yogyakarta Special Region. With the number of measurement points as much as 42 points from 60 initial target. From the field data show different characteristics. Based on the appearance on the surface of the area with the fracture of the soil tend to be prone to landslides.

Kata Kunci : Longsor, zona rekahan, HVSR, frekuensi dominan