Laporkan Masalah

EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU PETANI TERHADAP RISIKO PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA DAN JAGUNG LOKAL DI KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP

ISDIANA SUPRAPTI, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, S.U. ; Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec. ; Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P.

2017 | Disertasi | S3 Ekonomi Pertanian

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomis petani jagung terhadap usaha tani jagung lokal dan jagung hibrida, menganalisis risiko produks ipetani jagung baik jagung lokal dan jagung hibrida dan perilaku petani terhadap risiko produksinya, menganalisis strategi manajemen risiko petani jagung dalam mempertahankan keberadaan jagung lokal dan jagung hibrida berdasarkan perilaku petani terhadap risiko produksi. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep yang merupakan sentra produksi Jagung di Provinsi Jawa Timur. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Random Sampling. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis tujuan efisiensi produksi menggunakan fungsi produksi frontier stochastic dengan program Frontier 4.1.c., analisis risiko produksi menggunakan metode koefisien variasi, analisis perilaku petani menggunakan metode Moscardy dan de Janvry (1977), dan analisis strategi manajemen risiko menggunakan tabulasi frekuensi dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani jagung hibrida dan jagung lokal belum efisien secara teknis, namun sudah efisien secara alokatif. Risiko produksi pada jagung hibrida lebih besar dibandingkan jagung lokal, karena variabilitas produksi dari jagung hibrida lebih tinggi dibandingkan jagung lokal. Perilaku petani terhadap risiko produksinya cenderung bersikap risk neutral pada petani jagung hibrida, sedangkan petani jagung lokal lebih bersikap risk averse. Kondisi ini menunjukkan bahwa petani jagung lokal memiliki budaya yang kuat dalam mempertahankan usahataninya. Strategi manajemen risiko bagi petani jagung hibrida dan petani jagung lokal terbagi atas tiga strategi manajemen yaitu strategi manajemen risiko ex ante, strategi manajemen risiko interaktif dan startegi manajemen risiko ex post. Perilaku petani dalam strategi manajemen risiko ex ante lebih ditujukan pada strategi pola tanam, sistem produksi, diversifikasi varietas, pemilihan benih jagung, dan lokasi pembudidayaan. Sedangkan manajemen risiko interaktif lebih ditekankan pada waktu penanaman, jarak tanam, penggunaan pupuk, pestisida, penggunaan tenaga kerja. Pada manajemen risiko ex post petani lebih di arahkan untuk mensiasati jika terjadi kegagalan panen, mulai dari bagaimana memperoleh modal usahatani, bagaimana cara memenuhi kebutuhan keluarga, dan keputusan untuk menanam lagi atau tidak pada musim tanam yang selanjutnya.

The objectives of this research are analysing the level of technical, allocative and economical efficiency of local and hybrid corn farming. This research also analysing the risk of corn production both local and hybrid, farmer behavior to production risk, and farmer's risk management strategy to maintain existence of local and hybrid based on farmers' behavior on production risk. The research was conducted in Guluk-Guluk Sub-district, Sumenep Regency which is the center of corn production in East Java Province.The samples were took by random sampling methods. The purpose of production efficiency analyzed by stochastic frontier production function with 4.1.c. Frontier program. Production risk analysis used the coefficient of variation. Risk farmers behavior analysed by methods of Moscardy and de Janvry (1977), and analysis of risk management strategies used tabulation of frequency and descriptive methods. The results show that hybrid corn and maize farming is not technically efficient yet, but has been allocated efficiently. Production risk in hybrid corn is greater than that of local maize, because the production variability of hybrid corn is higher than that of local maize. Farmer behavior toward production risk tends to be risk neutral to hybrid corn farmers, while local corn farmers are more risk averse. This condition indicates that local corn corn farmers have a strong culture in maintaining their farming. Analysis of farmers behavior of risk production showed that the majority of hybrid corn farmers behave as risk-neutral, whereas the local corn behave as risk averse.Risk management strategies for hybrid maize farmers and local corn farmers are divided into three management strategies that were ex ante, interactive and ex post.Farmer behavior in ex ante are focused more on strategy cropping patterns, production systems, diversification of varieties, corn seed selection and cultivation location.Interactive risk management startegies were emphasized at the time of planting, spacing, use of fertilizers, pesticides, and labor usage.The ex post risk management strategies is more directed to anticipate in crop failures, raising capital of next farming, meeting the family needs, and the decision to plant on the next season.

Kata Kunci : Production efficiency, production risk, farmer behavior, risk management strategy, corn

  1. S3-2017-306890-bibliography.pdf  
  2. S3-2017-306890-tableofcontent.pdf  
  3. S3-2017-306890-title.pdf