Analisis Gambaran Klinis, Luaran Humanistik dan Biaya pada Pasien Kanker Serviks yang Mendapatkan Kemoterapi (Kajian Kemoterapi Tiga Siklus di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)

SUWENDAR, Prof. Dr. Achmad Fudholi, DEA., Apt; Dr. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., Apt; Prof. Dr. Herri S. Sastramihardja, dr. Sp. FK (K)

2017 | Disertasi | S3 Ilmu Farmasi

Kanker serviks merupakan penyakit ganas dengan angka kejadian dan mortalitas serta beban ekonomi yang tinggi. Pengukuran gambaran klinis dan luaran humanistik serta biaya sangat penting karena dapat mengevaluasi efektivitas dan efisiensi terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhregimen kemoterapi terhadap gambaran klinis, luaran humanistik dan biaya pada pengobatan pasien kanker serviks, beban ekonomiserta kesesuaian biaya terapi riil dengan tarif INA-CBG's. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental bersifat analitik dan dilakukan menggunakan rancangan cross sectional dengan observasi lapangan untuk memperoleh data gambaran klinis, luaran humanistik dan biaya terapi dengan subjek penelitian adalah pasien kanker serviks rawat inap yang mendapatkan kemoterapi dan memenuhi kriteria inklusi. Analisis gambaran klinis dilakukan berdasarkan pengamatan gejala klinis dan kondisi pasca kemoterapi. Analisis luaran humanistik dilakukan menggunakan kuesioner EORTC QLQ-C30 dan EQ-5D-3L. Analisis biaya dilakukan dari perspektif rumah sakit dengan menghitung biaya medis langsung dan dilakukan perbandingan antara biaya riil dengan tarif INA-CBG's. Data dievaluasi secara statistikmenggunakan t test atau uji Wilcoxon dan ANOVA atau Kruskall Wallis (p<0,05). Dari 74 pasien dengan rata-rata usia 47,6±8,6 tahun dan sebagian besar berada pada stadium II (44,6%) setelah kemoterapi selama tiga siklus, hasil menunjukkan bahwa perbedaan regimen kemoterapi cenderung menunjukkan perbedaan gambaran klinis dan biaya terapi, namun tidak menunjukkan perbedaanbermakna pada luaran humanistik.Pasien dengan regimen carboplatin-paklitaksel cenderung menunjukkan gambaran klinis lebih baik dibandingkan dengan cisplatin dan cisplatin-vinkristin-bleomisin, sedangkan biaya terapi lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan cisplatin (p=0,038) namun tidak bermakna dibandingkan dengan cisplatin-vinkristin-bleomisin (p=0,428). Regimen cisplatin-vinkristin-bleomisin cenderung menunjukkan gambaran klinis lebih baik dan biaya terapi lebih tinggi secara bermakna (p=0,040) dibandingkan dengan cisplatin. Nilai utility pasien saat didiagnosa menderita kanker serviks adalah 0,72 ± 0,11; 0,66 ± 0,14; 0,51 ± 0,18; dan 0,40 ± 0,17, masing-masing untuk pasien stadium I, II, III dan IV.Beban ekonomi yang merupakan biaya terapi total rata-rata adalahsebesar Rp 15.345.816,00 ±10.511.255,00 dengan komponen biaya tertinggi adalah pelayanan dan tindakan (48,2%) dan 26,2% merupakan biaya penatalaksanaan kemoterapi. Biaya riil keseluruhan terapi kanker serviks selama tiga siklus lebih rendah dibandingkan dengan tarif INA-CBG's.

Cervical cancer is a malignant disease with high incidence, mortality and economic burden rate in the world. Measurement of clinical description, humanistic outcomes and costs is very important because it can evaluate the effectiveness and efficiency of the therapy. The purpose of this research was to determine the effect of chemotherapy regimens on clinical descriptions, humanistic outcomes and cost of the treatment of cervical cancer patients, economic burdenand the suitability of the real cost of therapy with INA-CBG's rates. This research was an analytical non-experimental study and using cross sectional design by conducting field observations to obtain data on clinical descriptions, humanistic outcomes and cost of therapy with the research subjetcs were hospitalized cervical cancer patients receiving chemotherapy and met the inclusion criteria. Analysis of clinical descriptions was based on the observation of clinical symptoms and post-chemotherapy condition. Humanistic outcomes analysis was performed using the EORTC QLQ-C30 and the EQ-5D-3L questionnaire. The cost analysis was done from the perspective of the hospital by the calculating the direct medical costs and a comparison between the real cost to the INA-CBG's rates. Data were evaluated statistically using the t-test or Wilcoxon test and ANOVA or Kruskal Wallis (p <0.05). From74 patients with an average of age of 47.6 ± 8.6 years and most were stage II (44.6%) after three cycles of chemotherapy,result showed that differences chemotherapy regimens tend to show differences in clinical descriptions and costs of therapy but not in humanisticoutcomes. Patients who received the regimen of carboplatin-paclitaxel tend to show clinical descriptions better than cisplatin and cisplatin-vincristine-bleomycin, while the cost of therapy was significantly higher compared to cisplatin (p = 0.038) but was not significant compared to cisplatin-vincristine-bleomycin (p = 0.428).Regimen of cisplatin-vincristine-bleomycin tend to show better clinical descriptions and cost of therapy significantly higher (p = 0.040) compared to cisplatin.The utility scores of patients when diagnosed with cervical cancer were 0.72 ± 0.11; 0.66 ± 0.14; 0.51 ± 0.18 and 0.40 ± 0.17 for stage I, II, III and IV patients respectively.The economic burden which is the average total cost of therapy was Rp 15,345,816.00 ±10,511,255.00. with the highest component was the service and action (48.2%) and 26,2% was the chemotherapy management. The real cost of overall therapy for three cycles of cervical cancer was lower than the INA-CBG's rate.

Kata Kunci : Kata kunci : kanker serviks, regimen kemoterapi, gambaran klinis, luaran humanistik, biaya terapi Keywords: cervical cancer, chemotherapy regimen, clinical descriptions, humanistic outcomes, cost of therapy