SKOR PELOD-1 SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PASIEN DENGUE SHOCK SYNDROME ANAK DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

EKA PERMATA SARI, dr. Pudjo Hagung Widjajanto, Ph.D, SpA(K) , dr. Nurnaningsih, SpA(K)

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Beban penyakit DSS di rumah sakit tersier masih cukup tinggi akibat syok yang belum teratasi, kelebihan cairan, dan komplikasi disfungsi multi organ yang menyebabkan mortalitas masih tinggi. Skor pediatric logistic of organ dysfunction (PELOD-1) dapat digunakan untuk memprediksi mortalitas berdasarkan disfungsi multi organ yang terjadi pada pasien. Tatalaksana resusitasi di rumah sakit tersier yang komprehensif menentukan luaran DSS. Tujuan penelitian ini adalah menilai hubungan antara skor PELOD-1 dengan mortalitas dan pemberian obat resusitasi yang digunakan di pediatric intensive care unit (PICU). Penelitian rancangan kohort retrospektif dilakukan pada DSS anak yang dirawat di PICU RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2017. Pasien dengan serologi dengue positif baik yang datang sendiri ke IGD, rujukan, maupun dari bangsal dilakukan penilaian skor PELOD-1. Analisis bivariat Chi-Square dan multivariat digunakan untuk menilai hubungan skor PELOD-1 dengan mortalitas dan penggunaan obat resusitasi. Terdapat 243 subyek berusia 1 bulan sampai dengan 18 tahun. Hubungan bermakna terdapat pada Skor PELOD-1 lebih sama dengan 20 terhadap mortalitas DSS dan penggunaan obat resusitasi lebih dari 1 jenis dengan RR 18,9 IK 95% 8,4-42,6 dan RR 3,1 IK 95% 2,0-4,7 (p<0,05). Variabel yang memengaruhi mortalitas DSS berdasarkan analisis multivariat adalah gangguan neurologi, kardiovaskular, renal, respirasi, dan hematologi (p<0,05). Kesimpulan penelitian adalah skor PELOD-1 lebih sama dengan 20 meningkatkan mortalitas DSS anak dan penggunaan obat resusitasi lebih dari 1 jenis.

The burden of dengue shock syndrome (DSS) disease in tertiary hospital is still high because of unresolved shock, fluid overload and multi-organ disorder complication that cause high mortality. Pediatric logistic of organ disorder (PELOD-1) score can be used to predict DSS mortality based on multi-organ disorder. Comprehensive resuscitation management in tertiary hospital determines DSS outcome. The aim of this study was to assess the correlation of PELOD-1 score with mortality and the use of resuscitation drugs in pediatric intensive care unit (PICU). A retrospective cohort study was conducted in pediatric DSS who were admitted to PICU in Sardjito Hospital from 2011 until 2017. DSS patients with positive dengue serology, either came to emergency room as a referral and non referral case or came from the ward, were assessed for PELOD-1 score. Bivaraite and multivariate analysis were used to assess the association between PELOD-1 score and mortality and the use of resuscitation drugs. Two hundred and forty three subjects aged 1 month until 18 years old were included in this study. There was significant difference (p<0,05) between PELOD-1 score same or more than 20 and DSS mortality (RR 18.9; CI 95% 8.4-42.6) and the use of resuscitation drugs >1 (RR 3.1; CI 95% 2.0- 4.7). Multivariate analysis showed variables that influenced the DSS mortality were neurologic disorder, cardiovascular disorder, renal disorder, respiratory disorder, and hematology disorder (p<0,05). This study concluded that PELOD-1 score same or more than 20 had high mortality and number of resuscitation drugs in pediatric DSS.

Kata Kunci : Keywords: Dengue shock syndrome, PELOD-1 score, mortality, resuscitation drugs