Laporkan Masalah

Analisis Tindak Lanjut Rekomendasi Dan Temuan Audit Berulang Badan Pemeriksa Keuangan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Wakatobi)

LUKMAN DERMAWAN ASIS, DR. Supriyadi, M.Sc.,CMA.,CA.,Ak

2017 | Tesis | S2 Akuntansi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya nilai rekomendasi yang belum sesuai dan/atau dalam proses terhadap rekomendasi yang telah sesuai serta menganalisis temuan berulang pada aset tetap atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi pada tahun 2010-2014. Data diperoleh melalui dokumen Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Sulawesi Tenggara dan wawancara kepada pejabat yang diperiksa atau diberikan tugas mengelola keuangan daerah. Hasil analisis dokumen atas tindak lanjut rekomendasi menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Wakatobi masih lemah pada sistem pengendalian internal. Hal ini terlihat pada presentase kelemahan sistem pengendalian internal sebesar 89% dan ketidak patuhan pada peraturan perundang-undangan sebesar 11%. Penelitian ini juga menemukan hal yang menyebabkan rekomendasi yang belum sesuai lebih tinggi dari pada rekomendasi yang telah sesuai. Hal tersebut yaitu: (1) pengelolaan kas yang kurang optimal, (2) kesalahan penganggaran dan peruntukan kerja, (3) pengelolaan barang milik daerah yang tidak tertib, (4) pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai ketentuan, serta (5) pengelolaan penerimaan daerah tidak tertib. Hasil penelitian selanjutnya tentang temuan berulang terhadap aset tetap dikategorikan menjadi 3(tiga), yaitu: (1) secara finansial, (2) pemanfaatan, dan (3) Administrasi. Secara finansial tidak terjadi temuan berulang, secara pemanfaatan terjadi temuan berulang pada penggunaan gedung yang tidak sesuai dengan peruntukannya, serta secara adminstrasi terjadi temuan berulang pada administrasi tanah yang tidak jelas. Kemudian Faktor penyebab terjadinya temuan berulang terhadap aset tetap adalah kelengakapan dokumen sertifikat, kekurangan sumber daya manusia serta keterbatasan anggaran. Kelengkapan dokumen sertifikat sejak awal penyerahan hanya melakukan penandatanganan langsung tanpa melakukan verifikasi antara dokumen dengan bukti di lapangan. Kekurangan sumber daya manusia dapat membuat proses inventarisasi aset tetap atas tanah menjadi lama. Keterbatasan anggaran menyebabkan proses penyelasaian menjadi lambat, karena anggaran yang dialokasikan sudah pada porsinya masing-masing.

This study aimmed to analyze the value of unappropriated recommendations and / or in the process to appropriate recommendations and analyze recurring findings on fixed assets in the financial statements of Wakatobi Regency Government in 2010-2014. The data obtained through the Follow-up Examination Result (FER) documents of the Southeast Sulawesi Representative Audit Board (BPK) and interviews with officials who were examined or given the task of managing local finances. The results of document analysis on Follow-up recommendations indicates that the Wakatobi Regency Government is still weak on the internal control system. This is seen in the percentage of internal control system weakness of 89% and non-compliance with the legislation of 11%. This study also found what made the unappropriated recommendations higher than the appropriate recommendations. Those are: (1) cash management that is not optimal, (2) mistakes of budgeting and working appropriations, (3) management of regional property that is not orderly, (4) procurement of goods and services that are not in accordance with the provisions, and (5) management of regional revenue is not orderly. The results of subsequent research on recurrent findings of fixed assets are categorized into 3 (three), namely: (1) financially, (2) utilization, and (3) administration. Financially, there are no recurring findings, Utilization there are recurrent findings on the use of buildings that are not in accordance with its designation, as well as on administrative there are recurring findings on unclear land administration. Then Factors that cause recurring findings of fixed assets are the completeness of certificate documents, lack of human resources and budget constraints. The completeness of the certificate document from the start of submission is only a direct signing without verifying the document with evidence in the field. Lack of human resources can make the process of inventory of fixed assets on land to be long. Budget constraints cause the process of settlement to be slow, because the allocated budget is already in their respective portions.

Kata Kunci : Tindak Lanjut Rekomendasi, Temuan Audit Berulang dan Aset Tetap

  1. S2-2017-387027-abstract.pdf  
  2. S2-2017-387027-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-387027-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-387027-title.pdf