Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Rawat Jalan Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) di Poli Paru RS PKU Muhammadiyah dan RSUD Kabupaten Temanggung

PUTRI TIARA ROSHA, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, Ph.D

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang : Insiden PPOK sebesar 164/100.000 penduduk usia diatas 15 tahun di Kabupaten Temanggung. Semakin meningkatnya prevalensi PPOK dan penyakitnya yang bersifat kronis, menyebabkan kualitas hidup pasien semakin menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien PPOK. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional, dilakukan pada Maret-April 2017. Subjek penelitian sebanyak 146 pasien PPOK di Poli Paru RS PKU Muhammadiyah dan RSUD Kabupaten Temanggung. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel dependen adalah kualitas hidup yang dinilai menggunakan Clinical COPD Questionnaire (CCQ). Variabel independen adalah Body Mass Index (BMI), status merokok, lama sakit, derajat keparahan, komorbiditas, dukungan keluarga dan pengobatan. Data dianalisis menggunakan Chi Square dan regresi poisson untuk uji bivariat dan regresi poisson untuk uji multivariat. Hasil : Sebagian besar pasien PPOK berusia 61-70 tahun (36,30%), laki-laki (60,96%), BMI dengan kategori normal (55,48%) dan telah berhenti merokok (50,68%). Pemeriksaan spirometri menunjukkan bahwa sebanyak 40,41% pasien mengalami derajat sedang. Dari catatan rekam medis sebanyak 45,89% pasien memiliki 1 komorbiditas. Komorbiditas tertinggi yang dialami yaitu hipertensi (34,25%) diikuti depresi (32,88%) dan dan diabetes (6,17%). Hasil penilaian CCQ menunjukkan sebanyak 28,08% pasien memiliki kualitas hidup buruk. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa masih merokok, derajat sangat berat dan komorbiditas berhubungan dengan kualitas hidup pasien PPOK (p<0,05). Kesimpulan : Masih merokok, derajat sangat berat dan munculnya komorbiditas dapat memperburuk kualitas hidup pasien PPOK. Managemen pengobatan pasien sebaiknya mendorong kepatuhan pasien untuk berhenti merokok. Kata kunci : komorbiditas, PPOK, merokok, spirometri, kualitas hidup

Backgrounds : The incidence of COPD was at 164/100,000 population aged over 15 years in Temanggung District. The increasing prevalence of COPD followed by decreasing quality of life patients. The study objective was to know the factors that related to quality of life of COPD patients. Methods : An observational analytic study with cross sectional design, conducted on March-April 2017. Subjects were 146 COPD patients in pulmonary clinic PKU Muhammadiyah and Temanggung Regional Public Hospital, selected using consecutive sampling. The dependent variable was quality of life measured by using Clinical COPD Questionnaire (CCQ). The independent variables were Body Mass Index (BMI), smoking status, COPD duration, severity degree, comorbidity, family support and annual check up. Data was analyzed using Chi Square and Poisson Regression for bivariate and Poisson Regression for multivariate. Results : Most COPD patients were 61-70 years old (36.30%), male (60.96%), normal weight (55.48%) and former smoker (50.68%). Spirometry result showed that 40.41% COPD patients was at moderate degree. From patient's medical records, 45.89% patients had one comorbidity. The highest proportion of comorbidities was hypertension (34.25%) followed by depression (32.88%) and diabetes mellitus (6.16%). CCQ assessed that 28.08% patients had low quality of life. Multivariate analysis showed that current smoker, very severe degree and comorbidity related to quality of life COPD patients (p<0.05). Conclusions : Current smoker, very severe degree and comorbidity could lead the worse quality of life COPD patients. Medication-management programs to encourage the adherence patients to stop smoking is needed. Keywords : comorbidity, COPD, smoking, spirometry, quality of life

Kata Kunci : komorbiditas, PPOK, merokok, spirometri, kualitas hidup