KUALITAS LINGKUNGAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI MODERN DI TINGKAT KABUPATEN (ANALISIS DATA PERFORMANCE MONITORING AND ACCOUNTABILITY 2020)

YANNA WARI HARAHAP, Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, Sc.D;Prof. dr. M. Hakimi, Sp.OG(K), Ph.D

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Pola penggunaan kontrasepsi modern di Indonesia tinggi pada metode kontrasepsi jangka pendek, dan dominan pada satu metode saja (Skew) . Faktor yang mempengaruhi skew dapat disebabkan oleh faktor kualitas pelayanan. Penelitian ini mengkaji manfaat lingkungan pelayanan KB terhadap penggunaan metode kontrasepsi modern. Metode: Penelitian cross sectional menggunakan data survei PMA 2020 yang dilakukan bulan Mei sampai Oktober 2015 di Indonesia. Sampel responden adalah WUS dan pelayanan KB puskesmas di kabupaten, dipilih dengan cara acak bertingkat 2 tahap. Wanita infertil, menopause, pasca histerektomi, dan menggunakan kontrasepsi sterilisasi dikeluarkan dari analisis. Penggunaan kontrasepsi dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu skew dan tidak skew terhadap satu jenis kontrasepsi dan dihubungkan dengan lingkungan pelayanan KB. Analisis multivariabel menggunakan logistik regresi dengan mempertimbangkan variabel ketersediaan metode kontrasepsi modern, ketersediaan tenaga bidan, faktor individu dan kontekstual. Hasil: Persentase penggunaan kontrasepsi modern mengalami skew sebesar 93,5%. Jenis kontrasepsi modern mengalami skew pada kontrasepsi suntik (62,4%). Prevalensi penggunaan kontrasepsi modern mengalami skew lebih besar pada kabupaten yang lingkungan pelayanan KB tidak memadai dibandingkan lingkungan pelayanan KB memadai sebesar 1,06 kali setelah mengontrol variabel individu dan konteksual. Namun hasil analisis tidak menunjukkan signifikansi. Kesimpulan: Kabupaten yang memiliki lingkungan pelayanan KB tidak memadai secara praktis dapat menyebabkan skew penggunaan kontrasepsi modern di kabupaten. Peningkatan kualitas lingkungan pelayanan KB perlu dilakukan karena mampu membantu klien memilih kontrasepsi yang sesuai.

Introduction: Modern contraceptive use is high in short-term contraception, and skewed method mix in one method. Skewed method is influenced by quality of program. Objective: The aim of study is to analyze service environment of family planning quality and modern contraceptive use in district. Method: A cross-sectional study using PMA 2020 survey data conducted from May to October 2015 in Indonesia. The sample of woman sexual active respondents and health care was chosen using two stages stratified random sampling. Infertile woman, menopause and post hysterectomy were excluded from analysis. Modern contraceptive use are categorized into 2 groups (not skewed method and skewed method) and linked to service environment family planning. Multivariable analyze was used regression binomial to consider availability contraceptive, health provider (midwife), individual factors (parity, knowledge, visited by health worker), and contextual factors (education, socio-economic). Result: Percentage of modern contraceptive use was skewed method (93,5%). Skewed method was in injection contraceptive (62,4%). Prevalence of being skewed contraceptive modern method is 1,06 times in district that unadequate service environment than adequate service environment after controlling individual and contextual factors. But, the association is not significant. Conclusion: District that has not adequate service environment is higher skewed method than adequate service environment. Improve service environment quality family can help women to choice suitable contraceptive.

Kata Kunci : Pelayanan KB, kontrasepsi modern, skewed /Key words: Family planning service, modern contraceptive, skewed method