Laporkan Masalah

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Metode Ceramah dan Diskusi Kelompok Kecil terhadap Proporsi Bebas Jentik Vektor Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Gunungkidul

SUMITRO, Prof. dr. Hari Kusnanto J, SU, DrPH; Dr. dr. Wahyudi Istiono, M.Kes

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Latar belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Dalam lima tahun terakhir jumlah kasus dan penyebarannya terus meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi peningkatan kasus, yang utama adalah dengan memberdayakan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Penyuluhan melalui media radio, leaflet, dan ceramah yang telah dilakukan belum optimal dapat merubah perilaku masyarakat untuk melaksanakan PSN secara terus menerus di lingkungannya, karena angka bebas jentik masih rendah dan penularan masih terus terjadi. Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa penyuluhan dengan metode Diskusi Kelompok Kecil (DKK) efektif untuk merubah perilaku masyarakat, untuk itu perlu diteliti pengaruh penyuluhan dengan metode DKK dibandingkan dengan metode ceramah terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam kegiatan PSN yang diukur melalui proporsi bebas jentik dalam rumah tangga Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan DKK terhadap proporsi bebas jentik vektor DBD di rumah tangga Metode: Penelitian ini merupakan quasi experiment, dengan desain control time series. Lokasi penelitian di Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, dan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. Subyek penelitian adalah 412 rumah tangga yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok yang mendapat intervensi ceramah, kelompok yang mendapat intervensi DKK, dan ketiga sebagai kelompok kontrol. Analisis data menggunakan paired sampel t-test dan uji mann whitney Hasil : Ada pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan dengan memakai metode DKK terhadap proporsi bebas jentik vektor DBD dengan p-value Alfa (0.05). Ada perbedaan proporsi bebas jentik vektor DBD dengan intervensi ceramah, akan tetapi tidak bermakna secara statistik, p-value Alfa (0.05). Ada perbedaan antara penyuluhan dengan DKK dengan ceramah dan kelompok kontrol dalam meningkatkan proporsi bebas jentik vektor DBD dengan p-value 0.000 Alfa (0.05). Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian penyuluhan dengan metode DKK dan ceramah terhadap peningkatan proporsi bebas jentik vektor DBD di rumah tangga. Penyuluhan dengan metode DKK lebih efektif dibandingkan metode ceramah dalam meningkatkan proporsi bebas jentik vektor DBD di rumah tangga.

Background: Dengue Haemorrhagic Fever is community health problem in Gunungkidul Regency, Yogyakarta. In the last five years the case and its spread have been increasing. Many efforts have been conducted to overcome case increasing, the most important is community participation on Mosquito nest eradication (PSN). Health education through radio broadcast, leaflet, dan lecture are still failing in changing community behavior to conduct PSN continuously, because the number of larva free is still low and the spread keeps increasing. Previous researches said that Small Group Discussion (SGD) was more effective in changing community behavior. Therefore, further study is needed to find out the effectiveness of small group discussion (SGD) method and lecture method towards community behavior in PSN, that was measured using larva free proportion in household. Objective: The objective of the study is to find out the effect of health education using Small Group Discussion (SGD) method and lecture method towards DHF vector larva free proportion in household. Method: The study was quasi experiment with control time series design. It was conducted in Wonosari district, Karangmojo district, and Playen district in Gunungkidul Regency. The subject of the study were 412 households divided into three groups, i.e. lecture intervension group, SGD intervention group and control group. Data analysis used paired sample t-test and mann whitney test. Result: There was an effect in health education using SGD method towards DHF vector larva free proportion with p-vaule 0.05. There was a difference in DHF vector larva free proportion using lecture method but it was not statistically significant, p-value 0.05. There were differences between SGD with lecture method and control group in increasing DHF vector larva free proportion with p-value 0.05. Conclusion: There was an effect in health education using SGD method and lecture method towards DHF vector larva free proportion in household. Health education using SGD method is more effective than lecture method to increase DHF vector larva free proportion in household.

Kata Kunci : Keyword: lecture, SGD, DHF larva free

  1. S2-2017-375071-abstract.pdf  
  2. S2-2017-375071-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-375071-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-375071-title.pdf