Laporkan Masalah

Penilaian Tingkat Kualitas Pengungkapan (Disclosure Quality) pada Perusahaan Pertambangan di Indonesia

RULYA YUSMAIDA, Singgih Wijayana, S.E., M.Sc., Ph.D

2017 | Tesis | S2 Akuntansi

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas pengungkapan pada perusahaan pertambangan Indonesia yang terdaftar di BEI. Data sekunder yang digunakan ialah laporan tahunan dan laporan berkelanjutan untuk tahun kalender 2014 dan 2015. Tingkat kualitas pengungkapan dinilai menggunakan daftar pertanyaan yang mengacu pada penelitian Kiyanga (2014). Pengungkapan yang dinilai dalam penelitian ini berupa informasi ekonomi dan keuangan, tata kelola perusahaan, dan kinerja berkelanjutan, serta apakah terdapat perusahaan yang menyatakan bahwa laporan yang diterbitkan merupakan laporan terintegrasi (integrated reporting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan informasi yang bersifat finansial pada sektor pertambangan diungkapkan dengan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku. Akan tetapi, pengungkapan yang bersifat nonfinansial (seperti tata kelola perusahaan dan kinerja berkelanjutan), pengungkapannya masih beragam antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pengungkapan tata kelola teknologi informasi dan kinerja lingkungan masih perlu diperhatikan oleh sektor pertambangan karena tingkat kualitas pengungkapannya masih rendah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa subsektor batu bara memiliki tingkat kualitas pengungkapan yang lebih baik dibandingkan dengan subsektor pertambangan lainnya. Penelitian ini merekomendasikan PTBA, ANTM, INCO, dan TINS agar dapat dipertimbangkan sebagai model bagi perusahaan pertambangan lainnya karena memiliki tingkat pengungkapan paling tinggi dengan persentase 90%. Selain itu, paktisi, akademisi, dan regulator dapat bekerja sama untuk menyusun atau memperbaiki aturan terkait dengan pelaporan dan pengungkapan, terutama yang masih bersifat sukarela, serta perlunya aturan yang tegas terkait pedoman yang dipakai sehingga pengungkapan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dapat diperbandingkan.

This study aims to assess the disclosure quality on Indonesian mining companies listed on the BEI. Secondary data used are annual reports and sustainability reports for the calendar year 2014 and 2015. The rate of disclosure quality is assessed using a list of questions referring to Kiyanga's research (2014). Disclosures assessed in this study, namely economic and financial information, corporate governance, and sustainability performance and whether there are companies that state that the published reports are integrated reporting. The result indicates that disclosure of financial information in the mining sector is well expressed and in accordance with applicable standards. However, nonfinancial disclosures such as corporate governance and sustainability performance, still varies from company to company. Disclosure of IT governance and environmental performance still needs to be considered by the mining sector because the level of disclosure quality is still low. The research also shows that the coal subsector has a better level of disclosure quality compared to other mining subsector. This study recommends PTBA, ANTM, INCO, and TINS to be considered as models for other mining companies because it has the highest disclosure rate with 90% percentage. In addition, practitioners, academics and regulators are able to work together to develop or improve the rules relating to reporting and disclosure, especially those that are still voluntary and the need for strict rules regarding guidelines used so that the disclosure between one company and other companies can be compared.

Kata Kunci : pengungkapan, kualitas pengungkapan, sektor pertambangan / disclosure, disclosure quality, mining sector

  1. S2-2017-391675-abstract.pdf  
  2. S2-2017-391675-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-391675-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-391675-title.pdf