Laporkan Masalah

AMBANG DENGAR SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEDAHAN TELINGA TENGAH PADA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

SUWARDI, dr.D.A. Edhie Samodra, Sp.T.H.T.K.L (K).; Dr. dr. Bambang Udji Djoko Rianto, Sp.T.H.T.K.L(K).,M.Kes,

2017 | Tesis-Spesialis | SP ILMU PENYAKIT THT

Latar belakang:Gangguan pendengaran merupakan gejala yang sering muncul pada otitis media supuratif kronis (OMSK)dan sering berdampak pada gangguan kehidupan sosial dan pekerjaan penderitanya, sehingga penatalaksanaan penyakit ini juga harus mempertimbangkan dampak terhadap fungsi pendengaran tersebut. Tatalaksana pada OMSK yang tidak ada respon terhadap terapi medikamentosa adalah pembedahan yang meliputi timpanoplasti dinding utuh dan timpanoplasti dinding runtuh. Tujuan:Untuk menentukan perbedaan ambang pendengaran antara sebelum dan sesudah pembedahan telinga tengah dengan timpanoplasti dinding utuh dan timpanoplasti dinding runtuh pada pasien Otitits Media Supuratif Kronis Metode:Dengan metode analitik observasional cohort retrospektif periode Januari 2015 sampai Desember 2016 dengan subyek pasien OMSK yang diterapi dengan pembedahan timpanoplasti dinding utuh dan timpanoplasti dinding runtuh di bagian Otologi THT-KL RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang memiliki data rekam medis lengkap meliputi data dasar, diagnosa, laporan operasi, dan hasil audiometri sebelum dan 3 bulan pasca operasi. Dilakukan tabulasi data serta dianalisis dengan uji beda rerata dengan bantuan komputer. Hasil:Didapatkansampel penelitian sebanyak 64 pasien OMSK, terdiri dari 32 pasien yang menjalani tindakan timpanoplasti dinding utuh dan 32 pasien menjalani timpanoplasti dinding runtuh. Terdapat perbedaan yang bermakna pada kenaikan ambang dengar sebelum dan sesudah pembedahan timpanoplasti dinding utuh jika dibandingkan dengan timpanoplasti dinding runtuh dengan nilai p=0,021. Pada uji regresi logistik didapatkan teknik pembedahan merupakan faktor utama yang berperan terhadap ambang pendengaran paska operasi pada pasien OMSK dengan nilai p=0,024. Kesimpulan:Terdapat perbedaan ambang dengar antara sebelum dan sesudah pembedahan telinga tengah dengan timpanoplasti dinding utuh dan timpanoplasti dinding runtuh pada pasien Otitis Media Supuratif Kronis di rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta.

Background: Hearing loss is a common symptom of chronic suppurative otitis media (CSOM) and often affects social disturbance and occupation of the sufferer, so that the management of this disease should also consider the impact on the auditory function. Management of CSOM with no response to medical therapy is surgery that includes canal wall up tympanoplasty and canal wall down tympanoplasty. Objective:To determine the difference between auditory threshold before and after middle ear surgery with canal wall up tympanoplasty and canal wall down tympanoplasty in Chronicsuppurative otitis media patient. Method:Analytic observational method of retrospective cohort from January 2015 to December 2016 with the subjects of CSOM patients treated with canal wall up tympanoplasty surgery and canal wall down timpanoplasty in the Otology division of ENT Dr. Sardjito hospital Yogyakartaappropriate inclusion and exclusion criteria that have complete medical record data include basic data, diagnostics, operating reports, and audiometry results before and 3 months postoperatively. Performed tabulation of data and analyzed by test of average difference with computer aid. Result:A total of 64 patients with CSOM were studied, consisting of 32 patients undergoing canal wall up tympanoplasty and 32 patients undergoing a canal wall down tympanoplasty. There was a significant difference in the threshold rise before and after canal wall up tympanoplasty surgery when compared with the canal wall down tympanoplasty, with p value = 0.021. In the logistic regression test, surgical technique was found to be the main factor affecting postoperative hearing threshold in CSOM patients with p value = 0,024. Conclusions:There is a difference between the pre and post threshold of middle ear surgery with canal wall up tympanoplasty surgery and canal wall down timpanoplasty in patients with Chronic Suppurative Otitis Media at Dr. Sardjito hospital Yogyakarta

Kata Kunci : Otitis media supuratif kronis, ambang dengar, audiometri nada murni, timpanoplasti dinding utuh, timpanoplasti dinding runtuh. kesenjangan hantaran udara dan tulang (Air Bone Gap), Chronic suppurative otitis media, hearing threshold, pure tone audiometry,


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.