Laporkan Masalah

PENENTUAN KAWASAN LAHAN KRITIS HUTAN MANGROVE DI LAGUNA SEGARA ANAKAN CILACAP MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

NAHUM YANRIANO RENDY, Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe, MP.

2017 | Skripsi | S1 KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN

Penentuan kawasan lahan kritis hutan mangrove dilakukan untuk mengetahui upaya rehabilitasi dan tindakan konservasi demi menjaga keseimbangan ekosistem yang ada. Penelitian dilakukan di kawasan mangrove Laguna Segara Anakan Cilacap di Kecamatan Kawangunten. Tujuan dari penelitian adalah untuk (i) mengidentifikasi jenis dan kerapatan mangrove yang terdapat di Laguna Segara Anakan Cilacap, (ii) dan menentukan tingkat kekritisan lahan untuk penentuan kawasan rehabilitasi mangrove dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Identifikasi kawasan lahan kritis hutan mangrove menggunakan metode SIG dan metode terestris. Metode SIG menggunakan citra satelit yang diolah dengan teknik penginderaan jauh untuk mengetahui kerapatan mangrove, penggunaan lahan dan jenis tanah. Metode terestris melakukan pengambilan data langsung di lapangan untuk mengetahui penutupan lahan,kerapatan pohon, kerapatan semai, lebar jalur hijau mangrove , dan tingkat abrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 10 jenis mangrove dan 4 jenis asosiasi yang terdapat di kawasan mangrove Laguna Segara Anakan Cilacap. Kerapatan tertinggi untuk tingkat hidup semai dan pohon adalah jenis Sonneratia caseolaris sedangkan kerapatan tertinggi untuk tingkat hidup sapihan adalah jenis Avicennia marina. Luas lahan kritis mangrove di Laguna Segera Anakan Cilacap 2.205.649 m kuadrat dari total 22.084.368 m kuadrat yaitu 10% dari total luas kawasan.

Determination of critical land area of mangrove forests was conducted to determine the rehabilitation and conservation measures in order to maintain the balance of the ecosystem. The study was conducted in the mangrove areas Segara Anakan Cilacap in District Kawangunten. The aims of this study are (i) to identify the species and density of mangrove contained in Segara Anakan Cilacap, (ii ) to determine the critical level of land for the determination of mangrove rehabilitation area by using Geographic Information System (GIS). Identification of critical land area of mangrove forests using GIS methods and terrestrial methods. SIG method using satellite images processed with remote sensing techniques to determine the mangrove density, land use and soil types. Methods terrestrial data collection directly in the field to determine land cover , tree density , seedling density , wide green belt of mangroves , and the level of abrasion . The results showed that there are 10 types of mangrove and 4 types of associations found in mangrove areas Segara Anakan Cilacap . The highest density to the level of seedling and tree is Sonneratia caseolaris while the highest density level sapling life is Avicennia marina. Critical lands in the lagoon mangrove Soon Tillers Cilacap 2,205,649 m square of a total of 22,084,368 m square which is 10 % of the total area of the region.

Kata Kunci : lahan kritis, mangrove, kerapatan, sistem informasi geografis; critical land, mangrove, density, geographic information system