Laporkan Masalah

Perkembangan Jaringan Jalan Kota Yogyakarta Tahun 1925-2015

RAHMATIKA LINGGAR M, Dr. Heri Sutanta

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESI

Perkembangan suatu kota terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk, aktivitas sosial, ekonomi, budaya serta adanya interaksi dengan kota lain di daerah sekitar. Suatu kota dengan segala aktivitas yang ada di dalamnya akan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Seperti kota-kota lain, Kota Yogyakarta juga mengalami perkembangan sehingga memunculkan permasalahan perubahan jaringan jalan serta struktur ruangnya. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan jaringan jalan Kota Yogyakarta pada periode waktu tahun 1925-2015 dengan harapan dapat memberikan informasi mengenai dinamika perkembangan jaringan jalan di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data peta diantaranya peta-peta lama tahun 1925, 1933 dan 1946, citra foto udara tahun 1996 serta peta RTRW tahun 2015. Teknik analisis dan pengolahan data diawali dengan menginput peta lama tahun 1925, overlay dengan bantuan perangkat lunak ArcGIS 10.3 dan analisis input-output terhadap perkembangan jaringan jalan di Yogyakarta tahun 1925-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan jaringan jalan di Kota Yogyakarta yang terbesar terjadi pada kurun waktu tahun 1946-1996 dengan perkembangan jaringan jalan kolektor mencapai 13,79% dan perkembangan jaringan jalan lokal sebesar 6,57%. Pusat-pusat kegiatan seperti Keraton, Benteng Vredeburg, Pakualaman memberikan pengaruh terhadap perubahan struktur ruang Kota Yogyakarta. Sementara itu, adanya sungai juga mempengaruhi perkembangan struktur ruang Kota Yogyakarta terbukti dengan adanya beberapa jembatan baru yang dibangun sebagai penghubung antarkawasan yang dilalui sungai.

The development of the city occured as a result of population growth, social, economic and culture activities as well as the presence of interactions with other cities in the sorrounding area. A city with all the activities that are in it will experience a progression over time. Like the other cities, Yogyakarta city is also experiencing the problems that led to changes in the road network and spatial structure. From the problems above, the purpose of this study is to determine the road network change of Yogyakarta city during the period between 1925-2015, so it can give information about the dynamics of the road network in Yogyakarta city. This research uses descriptive method with quantitative approach. This study uses map data including old (historical) maps of 1925, 1933 and 1946, photographic image of 1996 and RTRW map of 2015. Analysis techniques and data processing begins with inputting map of 1925, overlay using the ArcGIS 10.3 as well as the analysis of input-output on the development of the road network in Yogyakarta city between 1925-2015. The research results showed that the biggest road network development of Yogyakarta city occured between 1946-1996 with 13,79% of collector development and 6,57% of local development. Activity centers such as Kraton, Vredeburg, Pakualaman Palace and natural features such as rivers influence the development of spatial structure of Yogyakarta city.

Kata Kunci : Yogyakarta city, spatial structure, city development, road network

  1. S1-2017-333667-abstract.pdf  
  2. S1-2017-333667-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-333667-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-333667-title.pdf