GAMBARAN PERSEPSI PERAWAT PUSKESMAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI PERAWAT PADA FASE RESPON PENANGGULANGAN BENCANA

RUDY SIGIT KURNIAWAN, Sutono, S.,Kp., M.Sc., M.Kep.;Syahirul Alim, S.Kp., M.Sc., Ph.D

2017 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Sebanyak 22 juta orang terdampak bencana alam pada tahun 2013 di dunia. Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana alam seperti erupsi gunung berapi, gempa bumi dan tanah longsor. Menurut data dari BNPB sejak tahun Januari 2012 sampai Desember 2015 Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengalami 155 bencana alam. Bencana tersebut mengakibatkan sebanyak 17 orang meninggal dan 48 orang luka-luka. Perawat merupakan tenaga kesehatan dengan jumlah yang paling banyak dalam penanggulangan bencana, oleh karena itu perawat harus memiliki kompetensi yang tepat dalam penanggulangan bencana sehingga dapat meminimalisir jumlah korban jiwa. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran persepsi perawat puskesmas Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap kompetensi perawat pada fase respon penangggulangan bencana. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan crosssectional. Responden dalam penelitian ini adalah perawat Puskesmas di Yogyakarta yang berjumlah 270 orang. Penelitian ini menggunkan kuesioner yang disusun berdasarkan kerangka kerja keperawatan bencana dari ICN. Analisis penelitian menggunakan uji statistik data sederhana. Hasil: 20 orang (7,4%) memiliki persepsi kompetensi yang baik, sebanyak 179 orang (66,28) memiliki persepsi diatas rata-rata, 59 orang (21,85%) memiliki persepsi kompetensi cukup dan 11 orang (4,07%) memiliki persepsi kompetensi yang kurang. Kesimpulan: Gambaran persepsi perawat puskesmas Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap kompetensi perawat pada fase respon dalam penangggulangan bencana. kebanyakan memliki kompetensi pada tingkat diatas rata-rata.

Background: A total of 22 million people are affected by natural disasters by 2013 in the world. Yogyakarta is an area prone to natural disasters such as volcanic eruptions, earthquakes and landslides. According to data from BNPB from January 2012 to December 2015 Yogyakarta has experienced 155 natural disasters. The disaster resulted in as many as 17 people died and 48 people were injured. Nurse is the health worker with the most amount in disaster management, therefore nurse must have the right competence in disaster management so that it can minimize the number of casualties. Objective: To know the description of nursing perception in primary health care of Yogyakarta Special Region on nurse competence in response phase disaster management. Method: This is a cross-sectional designed descriptive. The respondents were nurses of 270 primary health care in Yogyakarta. This research uses questionnaires prepared based on the disaster nursing framework of ICN. The research analysis used simple data statistic test. Results: 20 people (7.4%) had good competency perceptions, as many as 179 people (66.28) had above average perceptions, 59 people (21.85%) had sufficient competence perceptions and 11 people (4.07 %) Have poor competency perceptions. Conclusion: Description of perception of nurse in primary health care of Yogyakarta Special Region toward nurse competence in response phase in disaster response. Most have competencies on the level above average.

Kata Kunci : ICN, Kompetensi Keperawatan Bencana Fase Respon, Persepsi Perawat Puskesmas