Laporkan Masalah

JANGANMATI DI TENGAH KEMARAU (Strategi Adaptasi Warga dalam Menghadapi Kekeringan di Dusun Janganmati, Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul)

KUNMIYATI FATIMAH, Dr. Laksmi A. Savitri, M.A.

2017 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Musim kemarau seringkali menyebabkan terjadinya kekeringan di Dusun Janganmati, Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul. Kondisi kering yang sering terjadi dipengaruhi pula kondisi permukaan tanah yang berupa karst sehingga sulit untuk menampung air. Hal tersebut berpengaruh terhadap ketersediaan air dan sumber ekonomi warga setempat, seperti ladang dan ternak. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi mengapa warga tetap bertahan hidup di tengah kekeringan dan bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan warga dalam menghadapi kekeringan. Penelitian di Desa Jepitu pertama kali dilakukan pada Desember 2013 sampai dengan Februari 2014. Penelitian dilanjutkan pada Mei sampai dengan Juli 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dalam menerapkan metode tersebut, peneliti melakukan observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan secara mendalam kepada enam orang warga Janganmati yang dipilih secara acak, dengan memperhatikan jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah, serta jumlah penampungan air dan sapi yang dipelihara. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa warga dapat bertahan hidup di tengah kekeringan dengan melakukan strategi adaptasi. Beberapa bentuk adaptasi yang dilakukan adalah niteni atau mengamati pergantian musim yang didapat dari pengetahuan lokal warga, mengurangi penggunaan air selama musim kemarau, menyesuaikan jumlah sapi yang dipelihara dengan keadaan lingkungan, dan merantau untuk menambah penghasilan rumah tangga terutama ketika musim kemarau. Selain mampu melakukan strategi adaptasi, beberapa faktor mempengaruhi warga tetap bertahan hidup, antara lain masih tersedianya sumberdaya yang dapat mencukupi kebutuhan hidup, kepemilikan aset, dan adanya peluang usaha yang dapat dimanfaatkan.

Dry season often leads to drought in the Dusun Janganmati, Jepitu Village, Girisubo District, Gunung Kidul Regency. Dry conditions that often occur is also affected karst soil surface conditions that are difficult to accommodate water. It affects the availability of water and economic resources of local people, such as fields and livestock. This research tries to identify why people survive in the midst of drought and how adaptation strategies undertaken by citizens in facing drought. Research in Jepitu Village was first conducted in December 2013 until February 2014. The study continued in May until July 2015. The research method used is qualitative research method. In applying these methods, researchers conducted participant observation and in-depth interviews. In-depth interviews were conducted to six selected randomly Janganmati residents, taking into account the number of family members living in one house, as well as the number of water and cattle reservoirs maintained. The results of the study indicate that residents can survive in the midst of drought by implementing adaptation strategies. Some forms of adaptation are niteni or observing seasonal changes obtained from local knowledge of residents, reducing the use of water during the dry season, adjusting the number of cows raised to the environment, and wandering to supplement household income, especially during the dry season. Besides being able to carry out adaptation strategies, several factors affect people to survive, including the availability of adequate resources to meet the needs of life, asset ownership, and the existence of business opportunities that can be utilized.

Kata Kunci : musim kemarau, kekeringan, karst, bertahan hidup, strategi adaptasi

  1. S1-2017-299404-abstract.pdf  
  2. S1-2017-299404-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-299404-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-299404-title.pdf