ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA MARGA MULYO DENGAN METODE JOB ORDER COSTING

LUTVIANA JATININGRUM, Ihda Arifin Faiz, SE., M.Sc., CIBA, CMA

2017 | Tugas Akhir | D3 AKUNTANSI SV

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengevaluasi penentuan harga pokok produksi dengan metode job order costing pada Marga Mulyo. Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis penelitian analisis deskriptif kualitatif untuk menjelaskan data yang diperoleh. Data yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya, data yang diperoleh akan diolah melalui simulasi penghitungan harga pokok produksi antara penghitungan menurut perusahaan dengan penghitungan dengan menggunakan metode job order costing. Hasil dari penelitian ini adalah harga pokok produksi dengan metode job order costing pada tiang lampu PJU sebesar Rp 2.895.275,-/ unit atau lebih besar Rp 466.650,-/ unit dari perhitungan perusahaan. Harga pokok produksi dengan metode job order costing pada pagar besi 1,5x2 sebesar Rp 499.900,-/ unit atau lebih besar Rp 95.250,-/ unit dari perhitungan perusahaan Kesimpulan dari penelitian ini adalah Marga Mulyo sudah melakukan pengumpulan dan perhitungan elemen-elemen biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Perhitungan biaya bahan baku yang dilakukan oleh Marga Mulyo sudah tepat yaitu dengan mengalikan jumlah bahan yang dipakai dengan harga pokok bahan baku. Sedangkan perhitungan biaya overhead pabrik yang dibebankan kurang tepat karena masih terdapat biaya yang belum terdeteksi oleh perusahaan, seperti biaya listrik dan depresiasi mesin. Selain itu, perusahaan juga belum memasukkan biaya tenaga kerja ke dalam perhitungan harga pokok produksi. Perusahaan membedakan biaya tenaga kerja menjadi dua, yaitu biaya tenaga kerja tetap dan biaya tenaga kerja variabel. Dimana besaran biaya tenaga kerja variabel ditentukan menurut jenis produk yang sedang dikerjakan sehingga besarnya berbeda-beda tiap pesanan. Dan besaran biaya tenaga kerja variabel tersebut sudah ditentukan oleh perusahaan. Harga pokok produksi yang dihitung menurut perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan harga pokok produksi yang dihitung menurut metode job order costing. Oleh karena itu, taksiran laba per unit yang diperoleh dari perhitungan menurut perusahaan lebih besar dibandingkan perhitungan menurut metode job order costing. Tetapi, besarnya taksiran laba per unit tersebut bukan taksiran laba yang sebenarnya karena elemen biaya overhead yang belum terdeteksi dan elemen biaya tenaga kerja belum dimasukkan ke dalam perhitungan harga pokok produksi.

The purpose of this paper is to evaluate the determination of the cost of production by job order costing method at Marga Mulyo. This type of research is conducted including the type of qualitative descriptive analysis research to explain the data obtained. The data used were obtained from interviews, observation and documentation. Furthermore, the data obtained will be processed through a simulation of the calculation of cost of production between the calculation according to the company with the calculation by using job order costing method. The result of this research is cost of goods manufactured by job order costing method at PJU lamppost of Rp 2.895.275,-/ unit or bigger Rp 466.650,-/ unit from company calculation. Cost of production by the method of job order costing at 1.5x2 iron fence of Rp 499.900,-/ unit or greater Rp 95.250,-/ unit of company calculation The conclusion of this research is Mulyo Marga already doing collection and calculation of elements of production cost which include raw material cost, direct labor cost and factory overhead cost. The calculation of the cost of raw materials made by Marga Mulyo is appropriate by multiplying the amount of materials used with the cost of raw materials. While the calculation of factory overhead costs are charged less precisely because there are still costs that have not been detected by the company, such as electricity costs and depreciation of the machine. In addition, the company also has not included the cost of labor into the calculation of the cost of production. The company differentiates labor costs into two, namely fixed labor costs and variable labor costs. Where the labor cost variable is determined by the type of product being worked on so that the amount varies per order. And the amount of labor cost variable has been determined by the company. The cost of production calculated according to the company is lower than the cost of production calculated according to the job order costing method. Therefore, the estimated earnings per unit obtained from the calculation by firm is greater than the calculation according to the job order costing method. However, the magnitude of the estimated earnings per unit is not the actual earnings estimate because of the elements of overhead that have not been detected and the element of labor costs not yet included in the calculation of cost of goods sold.

Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Job Order Costing, Marga Mulyo