Laporkan Masalah

ADAPTASI PENGHUNI PADA ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

KHAIRIN NISA, Deva Fosterharoldas S, ST.,M.Sc., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Universitas Gadjah Mada menyediakan fasilitas asrama sebagai tempat tinggal sekaligus wahana interkasi lintas kultural yang disediakan khusus untuk mahasiswa baru. Penghuni yang diperbolehkan tinggal merupakan mahasiswa yang berasal dari luar Provinsi DIY. Dengan demikian penghuni perlu melakukan adaptasi. Hal ini dikarenakan penghuni berasal dari luar provinsi DIY yang kemudian mahasiswa harus tinggal disekitar lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada, mahasiswa yang sebelumnya tinggal di landed house pindah ke vertical building, serta yang sebelumnya tinggal di rumah biasa pindah ke public housing. Sesuai dengan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penghuni melakukan adpatasi dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dengan unit amatan terletak pada asrama mahasiswa putri Universitas Gadjah Mada yaitu Asrama Bulaksumur dan Asrama Kinanti. Hal ini karena dirasa unik, dengan alasan: (1) keduanya memiliki fasilitas yang cukup lengkap; (2) dihuni oleh mahasiswa baru; (3) memiliki daya tarik paling tinggi, kamar yang banyak, sehingga informasi yang didapat beragam, dan kaya dengan dinamika; dan (4) ada perubahan fungsi pada ruang luar kedua asrama. Analisis yang dilakukan termasuk pada studi kasus ganda. Responden utama dalam penelitian ini yaitu penghuni dari kedua asrama namun juga terdapat staf dan pengelola asrama sebagai triangulasi. Penelitian ini menemukan bahwa adaptasi yang dilakukan oleh penghuni mencakup adaptasi dengan penyesuaian dan adaptasi dengan reaksi. Adaptasi dengan penyesuaian yang dilakukan terkait aspek ruang (yang terdiri dari ruang bersama, dan ruang pribadi), aspek sosial, aspek lingkungan, dan aspek kehidupan sehari hari penghuni. Sedangkan pada adaptasi dengan reaksi, penghuni melakukan adaptasi pada ruang bersama dan ruang pribadinya saja. Tidak ada adaptasi dengan penarikan yang dilakukan oleh penghuni. Penghuni lebih sering bersikap netral dengan tidak menggunakan fasilitas ruang publik. Beberapa ruang publik jarang digunakan oleh penghuni dengan dua alasan: (1) sudah nyaman dengan fasilitas yang ada; dan (2) kurang nyaman menggunakan fasilitas yang termasuk teritori publik. Alasan penghuni melakukan adaptasi yaitu: (1) toleransi; (2) kebutuhan akan ruang; (3) kenyamanan; (4) kondisi ruang; (5) jarak; (6) keamanan; dan (7) regulasi.

Universitas Gadjah Mada provides dormitory facilities as a residence as well as a cross-cultural place for new students. People who are allowed to dwell are students who come from outside the province of DIY. Most new students who come from the outside of the province has to adapt because of the differences of surrounding environment, the changes from landed house to the vertical building, and also the changes from ordinary house to public housing. In accordance, this study aims to find out how the students do an adaptation and what kind of factors that influence it. This study used a qualitative approach with case study method and the observation unit located at female student dormitory of Universitas Gadjah Mada (Bulaksumur Dormitory and Kinanti). The situation is unique, because: (1) both have enough complete facilities; (2) inhabited by new students; (3) has the highest demand, with many rooms, so that information is diverse and rich in dynamics; and (4) there is a transformation of outside space of the two dormitories. The analysis was conducted in a multiple case study. The main respondents in this study were not only the students of both dormitories but also staff of the dormitories as method for triangulation. It can be found that adaptation, in this case includes adaptation by adjustment and adaptation by reactions. Adaptation by adjustments related to spatial aspects (consisting of shared space, and private space), social aspects, environmental aspects, and aspects of daily life. With regards to adaptation by reaction, the students do adaptation on shared space and private space. There is no adaptation by withdrawal. In general, students are more often neutral by not using public space facilities. Some public spaces are rarely used by students for two reasons: (1) already comfortable with the existing facilities; and (2) less convenient to use facilities that take in public territory. Reasons for adaptation are: (1) tolerance; (2) the need for space; (3) comfort; (4) spatial condition; (5) distance; (6) security; and (7) regulation.

Kata Kunci : Adaptasi, teritori, public housing, vertical building, asrama / Adaptation, territory, public housing, vertical building, dormitory

  1. S1-2017-346558-abstract.pdf  
  2. S1-2017-346558-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-346558-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-346558-title.pdf