Laporkan Masalah

KAJIAN PENGGUNAAN LAHAN DAN INTERAKSINYA DENGAN MASYARAKAT DI HUTAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UGM, STUDI KASUS BAGIAN HUTAN GETAS

ANTONIUS DHONY P, Dr.Wahyu Wardhana, S.Hut.,M.Sc

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan memiliki beragam fungsi dan tujuan, sehingga terdapat beragam penggunaan lahan didalamnya. Konfigurasi penggunaan lahan dapat digunakan untuk melihat bagaimana interaksi masyarakat terhadap lahan, yang mampu menggambarkan perilaku masyarakat dalam menggunakan lahan hutan. Bagian Hutan Getas yang baru ditetapkan sebagai Hutan pendidikan dan pelatihan Universitas Gadjah Mada pada Agustus 2016, perlu mempertimbangkan aspek penggunaan lahan serta aspek masyarakat sekitar hutan dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan hutan agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pola penggunaan lahan diidentifikasi secara spasial menggunakan metode Object Base Image Analysis dari data foto udara UAV tahun 2016 dengan dasar klasifikasi penutupan lahan BSNI, kemudian diinterpretasi visual berdasarkan pendekatan unsur interpretasi citra. Akurasi hasil klasifikasi diuji menggunakan Kappa statistic dengan penentuan jumlah sampel secara distribusi multinomial. Ragam penggunaan lahan dihitung luas dan persebarannya menggunakan analisis berbasis qualitative GIS dan entropi, kemudian hasil perhitungan dianalisis lebih dalam dengan menggabungkan data-data sekunder untuk menentukan besar pengaruh masyarakat terhadap penggunaan lahan yang ada. Hasil penelitian menunjukan adanya 8 pola penggunaan lahan di Bagian Hutan Getas. Penggunaan lahan yang mendominasi adalah hutan dengan luas 3.032 Ha dan pola tanam berupa jagung dengan luas 1.460 Ha. Penggunaan lahan lainnya berupa semak 343 Ha, sawah 306 Ha, tebu 163 Ha, jalan 23 Ha, sungai 17 Ha serta pemukiman 4 Ha. Tingginya luas dan persebaran pertanian menggambarkan tingginya interaksi masyarakat terhadap hutan. Salah satu faktor penyebabnya lahan pertanian masyarakat tersebar luas dan merata di seluruh kawasan hutan adalah ketersediaan lahan kosong, sumber air dan kelerengan lahan.

Forest has many functions and proposes, so there are a lot of land use inside the forest. Land use configuration can be used to determine community interaction to land, which can describe community behavior to forest land use. Bagian Hutan Getas has just officially set as part of teaching agroforestech and training center Universitas Gadjah Mada on August 2016, need to consider land use aspect and community aspect in order to reach the purpose intended. Land use patterns are spatially identified using Object Base Image Analysis method from 2016 UAV aerial photo image with land cover BSNI classification standard, than visually interpreted base on image interpretation element approach. The accuracy of classification result is tested using Kappa statistic with number of sample quotation by multinomial distribution. Area measurement and distribution of land use variety are calculated using qualitative GIS and entropy, than the results are analyzed by combining secondary data to determine community impact to land use patterns. Research result shows there are eight type of land use patterns in Bagian Hutan Getas. Land use patterns are dominated by 3.032 Ha of forest and 1.460 Ha of maize planting pattern. Another land use patterns are thicket 343 Ha, wet rice field 306 Ha, sugarcane farming 163 Ha, road 23 Ha, river 17 Ha and settlement 4 Ha. The high value of measurement and distribution of maize planting describe the high value of community interaction to forest land. One of the reason community agricultural land is widespread and evenly distributed throughout the forest area is availability of open field, water sources and slopes of land

Kata Kunci : Foto Udara UAV, OBIA, Entropi, Penggunaan Lahan;Aerial Photo Image, UAV, OBIA, Entropy, Land Use