Laporkan Masalah

KEBEBASAN DALAM ONTOLOGI MARTIN HEIDEGGER: MAKNA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA

FAJAR HAMZAH, Drs.M.Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D of Arts

2017 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Tujuan dari penelitian ini, Kebebasan Dalam Ontologi Martin Heidegger: Makna dan Relevansinya Dengan Kebebasan Beragama di Indonesia, adalah untuk memahami hakikat kebebasan serta landasan ontologisnya dalam horizon pemikiran filsafat Martin Heidegger. Hal ini dapat memberikan landasan filosofis bagi kebebasan beragama di Indonesia. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif yang mengacu pada studi pustaka: historis-faktual-ketokohan. Adapun objek material penelitian ini ialah konsep kebebasan (wesen) Martin Heidegger, sedangkan objek formalnya ialah ontologi. Unsur-unsur metodis yang digunakan adalah; deskripsi, verstehen, interpretasi, heuristik. Keempat unsur ini digunakan untuk menelaah dan membaca teks-teks Heidegger sehingga menemukan view baru tentang kebebasan ontologis sebagai salah satu basis filosofis kebebasan beragama di Indonesia. Hasil penelitian ini: Pertama, Hakekat kebebasan adalah didasarkan pada struktur primer manusia, yaitu wesen. Bagi Heidegger, wesen adalah penggerak utama dari semua sistem kehidupan individu yang paling dasar sehingga disebut pula dengan inner life. Kedua, landasan kebebasan Heidegger tidak bersifat kognitif akan tetapi inheren pada diri manusia (Dasein) itu sendiri. Kebebasan bukan pula sesuatu yang terberi (given) dan utuh, akan tetapi selalu menjadi (werden). Kemenjadian ini berlangsung dalam tiga drama; faktisitas, kejatuhan dan pemahaman. Ketiga, kebebasan ontologis Heidegger memiliki relevansi dengan kebebasan beragama di Indonesia. Wesen dapat menjadi common-platform atau kompas dalam menyikapi keunikan masing-masing agama, bahkan, dapat menjadi landasan filosofis bagi setiap perbedaan yang ada. Kata kunci: Ontologi, Kebebasan, Wesen.

The aim of study, The Freedom of Martin Heidegger����¯�¿�½���¯���¿���½����¯�¿�½������¢����¯�¿�½������¯����¯�¿�½������¿����¯�¿�½������½����¯�¿�½������¯����¯�¿�½������¿����¯�¿�½������½ Ontology: Meaning and Relevance toward Freedom Religiousity in Indonesia, is to understand meaning of freedom and ontological aspect in Martin Heidegger philosopy. It can be as a horizon of religiousity freedom in Indonesia. Aspect used in this study is qualitative referred with library research: figured-factual histority. Material object of study is freedom (wesen) of Martin Heidegger whereas formal object is ontology. Elements of method used are: description, verstehen, interpretation, heuristic. All of those as a tool elucidate and read Heidegger texts for finding new something dealing with freedom ontologically as a philosopy base in religiousity freedom. The results of study are: First, essential freedom is based on primary being structure or wesen. For Heidegger, this is a prime mover from all of individual life systems called as the inner of life. Second, Heidegger fundamental freedom is not cognitive, but inherent on being itself ( Dasein). Freedom is not something about given and perfection but it is said becoming or (Werden). The becoming exists on three kinds of dramas: facticity, fallness and understanding. These have relevance in religiousity freedom in Indonesia. Wesen can be a common-platform or compass in viewing and behaving on each religious uniqness even that becomes philosopy basic on diffrences existed. Keyword: Ontology, Freedom, Wesen

Kata Kunci : Ontology, Freedom, Wesen

  1. S2-2017-342764-abstract.pdf  
  2. S2-2017-342764-tableofcontent.pdf  
  3. S2-2017-342764-title.pdf