PENGARUH FREKUENSI RENDAH GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI BAKTERI Enterococcus faecalis (Kajian In Vitro)

MILKA SAMBO, Dr.drg. Rinaldi Budi Utomo, M.S, Sp.KGA (K) ; drg. Putri Kusuma W.M, M.Kes, Sp.KGA(K)

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi Klinik

Dalam bidang kedokteran gigi, gelombang ultrasonik dimanfaatkan sebagai penggerak ultrasonic scaller. Efek termal dan non termal gelombang ultrasonik dapat mempengaruhi lingkungan tumbuh bakteri, dan struktur dinding bakteri. Enterococcus faecalis merupakan bakteri kokus gram positif, fakultatif anaerob yang mampu bertahan pada saluran akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi rendah gelombang ultrasonik terhadap pertumbuhan bakteri E. faecalis. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratoris. Dilakukan pada koloni bakteri E. faecalis dalam larutan fisiologis NaCl sebanyak 30 tabung reaksi yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol (A) dan kelompok perlakuan masing � masing 5 tabung (B, C, D, E, F). Kelompok perlakukan diaplikasikan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang berbeda yaitu 20.000 Hz, 40.000 Hz, 60.000 Hz, 80.000 Hz, dan 90.000 Hz selama 1 menit. Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Penghitungan jumlah koloni bakteri dilakukan dengan pengamatan menggunakan colonuy counter dengan Total Plate Counter (TPC) method. Analisis data menggnakan uji One way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil penghitungan jumlah bakteri E. faecalis pada kelompok frekuensi 20.000 Hz adalah 458x104CFU/ml, frekuensi 40.000 Hz adalah 352x104CFU/ml, frekuensi 60.000 Hz adalah 262x104 CFU/ml, 80.000 Hz adalah 246x104 CFU/ml dan frekuensi 90.000 Hz adalah 212x104 CFU/ml. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan signifikan (p<0,05) berarti terdapat pengaruh frekuensi rendah gelombang ultrasonik terhadap jumlah pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Hasil analisis Post Hoc (LSD) menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antar berbagai frekuensi gelombang ultrasonik. Semakin tinggi frekuensi rendah gelombang ultrasonik makan semakin sedikit pertumbuhan koloni bakteri E .faecalis.

In the dental clinic, ultrasonic waves are used as to ultrasonic scaller. Thermal and non-thermal effects of ultrasonic waves can affect the environment grow of the bacteria, damaging the structure of the bacteria walls. Enterococcus faecalis is a gram-positive cocci bacteria, facultative anaerobes which are able to survive in the root canal. The aim of this study was to determine the effect of the low frequency of the ultrasonic waves to the bacterial growth Enterococcus faecalis. The design of this study was laboratory experimental. This study was on 30 pieces of tube containing bacterial colonies Enterococcus faecalis with physiological solution (NaCl) divided into 6 groups. Control group (A) and the treatment group of 5 tubes (B, C, D, E, F). Treatment group was applied ultrasonic waves with each different frequency is 20,000 Hz, 40,000 Hz, 60,000 Hz, 80,000 Hz, and 90,000 Hz for 1 minute. While the control group was untreated.Counting the bacterial colonies to be done with using colonuy counter with Total Plate Counter (TPC) method. Data analysis used One way ANOVA test and continued with LSD (Least Significant Difference) test. The result of counting of E. faecalis bacteria in frequency group 20.000 Hz is 458x104CFU / ml, frequency 40.000 Hz is 352x104CFU / ml, frequency 60.000 Hz is 262x104 CFU / ml, 80.000 Hz is 246x104 CFU / ml and frequency 90.000 Hz is 212x104 CFU / ml. The test results showed no significant difference (p <0.05) means that there was an influence on the frequency of the ultrasonic waves to the growth of number of bacterial colonies Enterococcus faecalis. Frequency of the ultrasonic waves affect the growth of the bacterial colonies Enterococcus faecalis. The higher the low frequency ultrasonic waves eat the less the growth of bacterial colonies of E. faecalis.

Kata Kunci : frekuensi rendah gelombang ultrasonik, Enterococcus faecalis