Laporkan Masalah

Analisis Industri Farmasi Indonesia Menghadapi Era Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2019

IMAN DWINANTO, Dr. Eko Suwardi, M.Sc., Ak., CA.

2017 | Tesis | S2 Manajemen

Industri farmasi di Indonesia memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu hampir setiap tahunnya mampu bertumbuh di atas pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Lebih dari 230 perusahaan farmasi yang ada sebagian besar merupakan perusahaan lokal yang secara total mampu menguasai pangsa pasar lebih besar dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan farmasi asing. Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia mulai menjalankan program Jaminan kesehatan Nasional (JKN). Program ini ditujukan untuk secara bertahap memberi perlindungan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia pada awal tahun 2019 nanti. Dengan mulai berlakunya JKN, industri farmasi mengalami perubahan-perubahan yang mempengaruhi struktur industri yang telah ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur industri farmasi saat ini, menganalisis faktor-faktor yang menjadi driving forces industri farmasi dan mengidentifikasi key success factors industri farmasi di Indonesia, sehubungan dengan adanya perubahan yang terjadi dengan berlakunya JKN. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis karakteristik industri, analisis lingkungan makro, five forces model, analisis driving forces dan identifikasi key success factors. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri farmasi di Indonesia tergolong sebagai pasar monopolistik. Pasar yang ada merupakan pasar terfragmentasi dengan tingkat konsentrasi yang rendah. Penelitian menganalisis faktor-faktor yang menjadi driving forces di industri farmasi, yaitu: JKN, terjadinya perubahan tingkat pertumbuhan industri dan inovasi produk. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor penting yang menjadi key success factor industri farmasi, yaitu: produktivitas R&D, kemampuan produksi, kemampuan distribusi dan kemampuan pemasaran. Pada bagian akhir penelitian diberikan beberapa rekomendasi strategi bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di industri, menghadapi berlakunya JKN secara penuh pada tahun 2019.

Pharmaceutical industri in Indonesia has been having high growth which is higher than economic growth and inflation rate almost every year. With more than 230 pharmaceutical companies which are mostly local company, they gain bigger market share compare to foreign companies in total. Indonesian goverment has started universal health coverage program which is called Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)in 2014, organized by BPJS Kesehatan. This program is intended to cover all Indonesian citizen by January 2019. With JKN, pharmaceutical industry has been experiencing changes to it's existing industry structure. The objectives of this research are to analyze current pharmaceutical industry's structure, to analyze factors as driving forces in this industry and to identify key success factors for pharmaceutical industri in Indonesia in relation with JKN that brings changes to the industry. Some method of analysis that are used in this research are industry characteristic, analysis of macro environment, five forces model, analysis of driving forces and key success factors identification. The result of this research shows that pharmaceutical industry in Indonesia is a monopolistic market. The market is fragmented and has low concentration. Some major driving forces that has been analyzed are: JKN, change on industry growth rate and product innovation. This research identifies industry's key success factors, which are: R&D productivity, production capability, distribution capability and marketing capability. At the end of this research, some strategy recommendations are given for pharmaceutical companies to adapt with the changes in it's industry, facing the era of JKN full implementation in 2019.

Kata Kunci : analisis industri, lingkungan makro, struktur industri, pestel, five forces model, driving forces, key success factors, industri farmasi, BPJS kesehatan, JKN.