Laporkan Masalah

Perancangan Prototipe Aplikasi SMS Gateway Sebagai sarana layanan informasi pada pasien Rawat Jalan di RSUD Wates Kulon Progo

RISKA KHAIRINA, dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, Ph.D dan Dr. dr. Andreasta Meliala, DiplPH, M. Kes

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Kunjungan pasien rawat jalan di RSUD Wates tahun 2015 rata rata mencapai 546 kunjungan per hari. Sementara itu, ruang tunggu poliklinik yang disediakan tidak cukup untuk menampung jumlah pasien maupun keluarga pasien yang sedang mengunggu antrian rawat jalan. Pada jam atau hari yang padat kunjungan, tidak sedikit pasien yang berdiri, duduk lesehan di lantai, atau bahkan memadati anak tangga saat menunggu antrian dimana hal ini mengganggu kenyamanan pasien dan petugas Rumah Sakit. Salah satu strategi berbasis teknologi untuk mengurangi kepadatan antrian di ruang tunggu poliklinik dan mengurangi waktu tunggu pasien adalah dengan memberikan layanan kepada pasien melalui pesan pengingat (reminder) antrian dan pendaftaran dalam bentuk Short Message Service. Saat ini belum ada sistem pengingat antrian dan pendaftaran berbasis SMS di RSUD Wates. Tujuan : Penelitian ini bertujuan merancang prototipe aplikasi berbasis SMS sebagai fasilitas kemudahan dalam memperoleh layanan informasi antrian dan mengurangi kepadatan antrian dan sehingga menciptakan kenyamanan dan kepuasan pasien. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian action research. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototyping. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada Kepala Rekam Medis, koordinator rawat jalan, dokter, perawat, staf Teknologi Informasi dan pasien rawat jalan. Hasil :. Pengembangan prototipe dimulai dari identifikasi kebutuhan, perancangan, sosialisasi dan uji coba dan serta evaluasi terhadap prototipe. Pada evaluasi uji coba kelayakan sistem yang diperoleh dari wawancara pada pengguna bahwa persepsi pasien merasa terbantu dengan adanya fasilitas pendaftaran melalui SMS maupun SMS pengingat antrian sehingga pengunjung yang berobat tidak lama menunggu di rumah sakit dan bisa melakukan aktivitas lain sebelum dipanggil antriannya. Namun dalam penelitian ini belum mampu menunjukkan mengurangi kepadatan antrian pasien yang berobat karena evaluasi efektifitas aplikasi ini hanya dilakukan pada saat uji kelayakan sistem dan belum diimplemantasikan di Rumah Sakit sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Kesimpulan:. Aplikasi SMS gateway selama 3 minggu, belum mampu optimal menunjukkan mengurangi kepadatan antrian. Persepsi pasien membantu memudahkan pasien dalam memperoleh informasi nomor antrian dan mengurangi waktu tunggu. Disarankan sebaiknya prototipe disempurnakan sampai tahap implementasi selama 6 bulan untuk menilai efektivitas sistem dalam mengurangi kepadatan antrian.

Background: Outpatient visit in the regional public hospital of Wates reaches about 546 visits per day while the clinic waiting room is only able to accommodate limited number of patients. In the peak time when the clinic waiting rooms seats are full, a lot of patients should have stood-up or sit on the floor or even crowd the stairs which leading to inconvenience to the both patients and clinic staff. One of the technological strategy could be implemented in order to reduce the outpatient density in the waiting room is to provide outpatient registration and queue reminder system to the patient through Short Message Service (SMS). In the meantime, such system has not been existed yet in the regional public hospital of Wates. Purpose: This research is aimed to design SMS gateway application as an outpatient information service which easily utilized in order to increase patients convenience and satisfaction in the regional public hospital of Wates. Method: This research is an action research method and the SMS gateway application design is a prototipe. Data collection is gathered by observation and interviews to chief of medical record, outpatient coordinator, medical doctor, nurse, and IT. Result: The design of SMS gateway application prototipe is commenced from need identification, design, socialization, trial, and evaluation. At the evaluation stage which is taken from the patient interview in regional public hospital of Wates obtained that they are in perceptual helped with this SMS gateway application (queue reminder system and outpatient registration through SMS) where they should not have to wait in the clinic waiting room for long period of time. In addition, they are also able to do their activities in parallel with the awareness of nurses call through the queue reminder message. Conclusion: Since the SMS gateway application trial is only taken for three weeks thus the effectiveness of outpatient density reduction cannot be presented optimally yet. Patient valuation in the SMS Gateway application easily obtain the ongoing queue information and at the same time remind the following patient to proceed to the clinic and as well as in reducing wait time. It is recommended to implement the SMS gateway application trial for more period of time (about six months) in order to assess intensely the outpatient queue density reduction effectiveness in the regional public hospital of Wates.

Kata Kunci : SMS Gateway , prototipe, pasien rawat jalan

  1. S2-2017-371211-tableofcontent.pdf  
  2. S2-2017-371211-title.pdf