Laporkan Masalah

ANALISIS KELAYAKAN JEMBATAN BOX GIRDER BETON PRATEGANG BERDASARKAN SNI 1725:2016 DAN RSNI3 2833:201X (STUDI KASUS: FLYOVER KALIBANTENG, SEMARANG)

PANJI GINAYA TAUFIK, Dr. Ing. Ir. Andreas Triwiyono

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Flyover Kalibanteng Semarang dibangun untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Bundaran Kalibanteng. Bundaran tersebut merupakan pintu masuk utama arah Barat Semarang, sehingga sangat berperan dalam perekonomian dan distribusi barang. Flyover box girder beton prategang dengan 18 bentang dan panjang total 720 m ini mulai dibangun pada Oktober 2011. Pada tahap perencanaannya digunakan RSNI T-02-2005 tentang pembebanan jembatan dan T-04-2004-B tentang pembebanan gempa. Seiring perkembangan pengetahun, SNI 1725:2016 tentang pembebanan jembatan dan RSNI3 2833:201X tentang pembebanan gempa mulai berlaku sebagai perkembangan standar sebelumnya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan jembatan jika digunakan standar baru. Analisis kelayakan jembatan ini dilakukan dengan menggunkanan standar beban SNI 1725:2016 dan RSNI3 2833:201X dan dianalisis dengan bantuan SAP2000 V.10. Analisis dilakukan untuk struktur atas pada bentang P.4/FO sampai dengan ABT.2/FO, dengan susunan bentang menerus bertumpu pada sendi dan rol. Analisis kekuatan strukturnya dihitung dengan bantuan Microsoft Excell, kemudian dilakukan kontrol terhadap kondisi batas layan dan batas ultimit. Hasil dari kontrol struktur atas menunjukan bahwa tegangan yang terjadi pada kondisi batas layan dan ultimit masih dibawah tegangan izin, sehingga disimpulkan memenuhi syarat. Sedangkan kondisi batas ultimit untuk momen lentur tanpa tulangan nonprategang dan dengan tulangan nonprategang adalah memenuhi syarat. Untuk kapasitas geser web dan geser lentur tanpa tulangan nonprategang adalah tidak memenuhi syarat, sedangkan kapasitas geser web dan geser lentur dengan tulangan nonprategang adalah memenuhi syarat. Kapasitas puntir tanpa tulangan nonprategang dan dengan tulangan nonprateganga adalah memenuhi syarat. Kata kunci: box girder, beton prategang, flyover, batas layan, batas ultimit

Flyover Kalibanteng Semarang dibangun untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Bundaran Kalibanteng. Bundaran tersebut merupakan pintu masuk utama arah Barat Semarang, sehingga sangat berperan dalam perekonomian dan distribusi barang. Flyover box girder beton prategang dengan 18 bentang dan panjang total 720 m ini mulai dibangun pada Oktober 2011. Pada tahap perencanaannya digunakan RSNI T-02-2005 tentang pembebanan jembatan dan T-04-2004-B tentang pembebanan gempa. Seiring perkembangan pengetahun, SNI 1725:2016 tentang pembebanan jembatan dan RSNI3 2833:201X tentang pembebanan gempa mulai berlaku sebagai perkembangan standar sebelumnya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan jembatan jika digunakan standar baru. Analisis kelayakan jembatan ini dilakukan dengan menggunkanan standar beban SNI 1725:2016 dan RSNI3 2833:201X dan dianalisis dengan bantuan SAP2000 V.10. Analisis dilakukan untuk struktur atas pada bentang P.4/FO sampai dengan ABT.2/FO, dengan susunan bentang menerus bertumpu pada sendi dan rol. Analisis kekuatan strukturnya dihitung dengan bantuan Microsoft Excell, kemudian dilakukan kontrol terhadap kondisi batas layan dan batas ultimit. Hasil dari kontrol struktur atas menunjukan bahwa tegangan yang terjadi pada kondisi batas layan dan ultimit masih dibawah tegangan izin, sehingga disimpulkan memenuhi syarat. Sedangkan kondisi batas ultimit untuk momen lentur tanpa tulangan nonprategang dan dengan tulangan nonprategang adalah memenuhi syarat. Untuk kapasitas geser web dan geser lentur tanpa tulangan nonprategang adalah tidak memenuhi syarat, sedangkan kapasitas geser web dan geser lentur dengan tulangan nonprategang adalah memenuhi syarat. Kapasitas puntir tanpa tulangan nonprategang dan dengan tulangan nonprateganga adalah memenuhi syarat.

Kata Kunci : box girder, beton prategang, flyover, batas layan, batas ultimit

  1. S1-2017-346577-abstract.pdf  
  2. S1-2017-346577-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-346577-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-346577-title.pdf