Laporkan Masalah

PERBANDINGAN KESEMBUHAN FISIK LUKA IRIS KULIT ANJING (Canis familiaris) YANG DITERAPI SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) DAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica)

MUHAMAD LUTFI AKBAR, drh. Slamet Raharjo, MP.

2017 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Anjing (Canis familiaris) merupakan salah satu hewan yang banyak dijadikan hewan kesayangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi salep ekstrak daun binahong 3% dan salep ekstrak rimpang kunyit 3% yang diaplikasikan secara topikal terhadap kesembuhan luka iris kulit anjing. Penelitian menggunakan 3 ekor anjing lokal jantan sehat. Anjing diadaptasikan, diberi obat cacing, vaksinasi, pakan dogfood kering dan air minum ad libitum. Perlakuan berupa pembuatan 4 luka iris pada flank kanan dan kiri sepanjang 10 cm secara vertikal. Luka iris diberi kode A, B, C dan D. Luka iris kelompok A sebagai kontrol negatif tanpa pengobatan, luka iris kelompok B diobati salep ekstrak daun binahong 3%, luka iris kelompok C diobati salep ekstrak rimpang kunyit 3%, dan luka iris kelompok D sebagai kontrol positif diobati salep kloramfenikol 3%. Pengobatan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore. Kesembuhan luka iris ditandai hilangnya kebengkakan, kebasahan, kemerahan dan pertautan luka, pada kelompok B, C, D dicapai pada hari ke 5, dan pada kelompok A dicapai pada hari ke 7. Secara fisik ekstrak rimpang kunyit 3% memberikan hasil yang lebih baik pada kebasahan dan pertautan tepi luka. Dapat disimpulkan semua kelompok perlakuan sembuh secara primer, namun kelompok kontrol negatif sembuh lebih lama daripada kelompok yang diberi pengobatan. Hasil terbaik adalah kelompok pengobatan ekstrak rimpang kunyit 3%. Tidak terdapat perbedaan siginifikan (P>0,05) antara kebengkakan, kebasahan, kemerahan dan pertautan luka antar kelompok perlakuan.

Dog (Canis familiaris) is one of amongst animal used as pet. The aimed of this study is knowing the potention of 3% binahong leaf extract ointment and 3% turmeric rhizome extract ointment which applied topically on dog skin incision physical recovery. This study used three healthy male domestic dogs. Dogs were adapted, given anthelmintic, vaccination, dry dog food and ad libitum water. Each dog was given 4 incision wounds on left and right flank as long as 10 cm each wound. Then dogs were grouped as A, B, C, and D. Incision wound of group A as negative control without any treatment, group B was treated by 3% binahong leaf extract ointment, group C was treated by 3% turmeric rhizome extract ointment, and D group as positive control treated by 3% chloramphenicol ointment. Treatments were given twice a day on every morning and afternoon. Recovery of wound signed by swelling disappearance, wetness, redness, and linkage of wound edge which is on group B, C, and D were reached on day 5, and group A was reached on day 7. The result was 3% turmeric rhizome extract showed a better physical recovery on wetness and linkage of wound edge. All manipulated groups had faster primary wound recovery compared with negative control group. The best recovery result was on group treated by 3% rhizome extract ointment. There is no significant differences (P>0,05) of swelling, wetness, redness, and wound linkage between manipulated groups.

Kata Kunci : Kata kunci : anjing, luka iris, kesembuhan luka, binahong, kunyit, kloramfenikol