Laporkan Masalah

STUDI RESEPSI KHALAYAK TERHADAP PEMBERITAAN SYARIAT ISLAM (ANALISIS RESEPSI KHALAYAK ACEH TERHADAP PEMBERITAAN SYARIAT ISLAM PADA KOMPAS.COM TAHUN 2014-2016)

USWATUN NISA, Budi Irawanto, M.A., Ph.D.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Pemberitaan syariat Islam dalam media massa, terutama baru sering kali menyiratkan bahwa syariat Islam yang diterapkan di Aceh tidak toleransi terhadap beebrapa kelompok. Penelitian ini ingin melihat pemaknaan yang dilakukan oleh khalayak Aceh terhadap teks berita syariat Islam yang ada di media online nasional kompas.com selama periode 2014-2016, serta mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi khalayak dalam melakukan pemaknaan. Aspek dari pemberitaan syariat Islam yang dimaknai oleh khalayak Aceh meliputi lima hal, yaitu gambaran syariat Islam, upaya pemerintah daerah dalam menerapkan syariat islam, peran ulama dalam penegakan syariat Islam, citra polisi syariah, dan posisi perempuan dalam praktik penerapan syariat Islam. Dari 39 berita tentang penerapan syariat Islam yang ada di media kompas.com, peneliti memilih sembilan berita yang dianggap bisa mewaliki kelima aspek yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode analisis resepsi (reception analysis). Penelitian ini menggunakan beberapa teori, yaitu khalayak aktif, konsep encoding/decoding yang dikemukakakn oleh Stuart Hall, serta konsep relasi kekuasaan antara media dan khalayak yang banyak digagas oleh Michel Foucault. Data penelitian didapatkan dengan wawancara mendalam yang dilakukan kepada tujuh orang informan yang terdiri dari tiga orang perempuan dan empat laki-laki yang merupakan masyarakat Aceh pembaca kompas.com. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa setiap informan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap pemberitaan yang sama. Pemaknaan yang dilakukan oleh ketujuh informan terhadap kelima aspek dalam pemberitaan sangat beragam sesuai dengan kerangka pengetahuan dan pengalaman dari masing-masing informan. Posisi pembacaan yang paling dominan ditempati informan adalah oppotitional reading, selanjutnya negotiated reading, dan sangat seding informan yang berada pada posisi dominant reading. Informan laki-laki dapat dikatakan lebih kritis dan konsisten dalam memberikan komentar terkait pemberitaan penerapan syariat islam yang ada di kompas.com, sementara informan perempuan lebih datar dalam memaknai pesan media. Namun informan perempuan cenderung lebih kritis pada tema-tema yang bersinggungan dengan pengalaman mereka, seperti tema citra polisi syariah dan posisi perempuan dalam penerapan syariat Islam. Informan perempuan lebih memberikan pandangan yang negosiasi sementara beberapa informan laki-laki memberikan justifikasi terhadap teks berita kompas.com. Perbedaan tersebut bisa saja disebabkan oleh media habit atau pengalaman bermedia, serta faktor sosilogis dan psikologis dari masing-masing informan.

Sharia news, particularly in new media often implies that the sharia implemented in Aceh is not tolerated by some groups. This research aims to explore the reception by Aceh audiences towards sharia news in the national online media kompas.com as well as to know the factors behind the audience in making reception. Aspects of the sharia text that become the object study of this research are the image of sharia, the efforts of local governments in implementing sharia, ulama role in the enforcement of sharia, the image of sharia police, and the position of women in the implementation of sharia. From 39 sharia news in kompas.com during the period of 2014-2016, 9 news has been selected to inveify the five aspects to be studied. This research uses constructivism paradigm with reception analysis method. Several theories used in this research are the active audience, encoding/decoding by Stuart Hall, as well as the concept of power relations between media and audiences that initiated by Michel Foucault. The data is obtained through in-depth interviews for all seven Aceh people who is considered as the reader of kompas.com. They includes three women and four men. The results show that each participants has a different interpretation toward the same news. The interpretation made by the seven participants on five aspects are widely varied according to the framework of knowledge and experience of each informant. Based on the concept proposed by Stuart Hall the three hypodermic position, the most reading position occupied by participants is oppotitional reading, followed by negotiated reading, and less participants categorized in dominant reading position. Male participants are more critical and consistent in providing comments related to the sharia Islam text in kompas.com than female participants who is more calm in interpreting media content. However, female participants tend to be more critical regarding the themes that intersect with their experience, such as the image of the sharia police and the position of women in the sharia implementation. Female participants tend to provide a negotiating view while some male participants express justification for text. The differences are caused by they media habit, as well as the sociological and psychological factors of each participants.

Kata Kunci : Pemberitaan syariat Islam, resepsi khalayak, media online kompas.com.

  1. S2-2017-388850-abstract.pdf  
  2. S2-2017-388850-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-388850-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-388850-title.pdf