Laporkan Masalah

Analisis Fraud pada Pengadaan Barang dan Jasa (Studi Kasus Kabupaten Xxx)

NASRULLAH R. HANAPI, Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D.,

2017 | Tesis | S2 Akuntansi

Dalam tiga tahun berturut-turut BPK RI memberikan opini WDP atas LKPD Kabupaten Xxx, salah satu pengecualian kewajaran LKPD Kabupaten Xxx ialah temuan fraud pada pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab fraud yang terjadi di Kabupaten Xxx dan untuk melihat sejauh mana upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Xxx dalam mencegah dan meminimalkan fraud pada pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan partisipan dipilih berdasarkan keterlibatannya dalam proses pengadaan barang dan jasa yang berjumlah 11 orang. Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar fraud yang terjadi pada pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Xxx disebabkan oleh munculnya opportunity yang cukup besar dalam proses kegiatan pengadaan barang dan jasa, antara lain lemahnya SPI sejak proses penganggaran sampai dengan pembayaran hasil pekerjaan; lemahnya kualitas dan kuantitas SDM yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa; kurang tegasnya penerapan sanksi terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya fraud dan masih minimnya transparansi. Terdapat juga faktor rasionalisasi yang menjadi sebab terjadinya fraud. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang mendukung theory of differential association dan the perception of the detection. Modus utama sumber masalah terjadinya fraud ialah praktik pinjam-meminjam perusahaan. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Xxx dalam mencegah dan meminimalkan fraud secara umum belum menyentuh akar permasalahan penyebab terjadinya fraud.

For three years in a row BPK RI gave unqualified opinion to the LKPD of Xxx District. One of the exceptions of the LKPD of Xxx District was the discovery of fraud in procurement of goods and services. This study was aimed to identify causative factors of fraud in Xxx District and see the extent of the local government�¢ï¿½ï¿½s effort in preventing and minimizing fraud in procurement of goods and services. This study used qualitative research method with case study approach. Data collection technique was interview and 11 participants were selected by their involvement in procurement of goods and services. The research result showed that most frauds in procurement of goods and servicesin Xxx District were caused by great opportunity in procurement of goods and services, including weak SPI from budgeting process to payment of working result; poor quality and quantity of human resources involved in procurement of goods and services; weak enforcement of sanction on people committing frauds and poor transparence. Rationalization also caused fraud. More over, there were factors supporting theory of differential association and the perception of the detection. The primary modus of the causes of fraud was borrowing company. The efforts of the local government of Xxx District in preventing and minimizing fraud in procurement of goods and services hadn�¢ï¿½ï¿½t touched the root of fraud.

Kata Kunci : Fraud pada pengadaan barang dan jasa, the triangle fraud theory, theory of differential association, the perception of detection, GONE theory, Pemerintah Daerah, audit barang dan jasa.

  1. S2-2017-387042-abstract.pdf  
  2. S2-2017-387042-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-387042-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-387042-title.pdf