Perkembangan Planning Support Systems "Jogjaplan" Untuk Mendukung Proses Perencanaan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta
MELIZA ANDRIANI, Prof. Ir. Achmad Djunaedi., MUP, Ph.D; Dr. Ir. Dewanti, MS.
2017 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan DaerahPlanning Support Systems di Indonesia belum banyak dilaksanakan di daerah-daerah. Planning Support Systems baru digunakan di beberapa daerah, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta. Penggunaan Jogjaplan dalam proses pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak terlepas dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menggambarkan perkembangan peran Jogjaplan dalam perencanaan pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta; (2) menggambarkan perkembangan aplikasi Jogjaplan dari tahun 2011 hingga saat ini; dan (3) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peran dan aplikasi Jogjaplan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus tunggal dengan satu fokus penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan tahun dan dianalisis dengan teknik timeline. Setiap periode akan dianalisis mengenai penggunaan, karakteristik dan faktor-faktor yang ada di dalamnya. Penganalisaan juga dilakukan dengan melakukan komparasi antar periode yang ada dalam Jogjaplan. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa perkembangan Jogjaplan yang terjadi setiap tahunnya menghasilkan sebuah evolusi mengenai perkembangan planning support systems yang ada dalam Jogjaplan. Perkembangan peran Jogjaplan terhadap proses perencanaan menguat setiap tahunnya. Perkembangan aplikasi Jogjaplan saat ini mencapai tahap Sistem Manajemen Informasi dan Pengolahan Informasi Spasial. Pencapaian pada tahap Sistem Manajemen Informasi dan Pengolahan Informasi Spasial terlihat dari adanya fitur-fitur spasial yang ada dalam Jogjaplan dan perencanaan berbasis kawasan yang mulai dilakukan oleh Bappeda DIY. Perkembangan Jogjaplan setiap tahunnya menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Jogjaplan. Berdasarkan analisa di hasilkan bahwa kelima faktor tersebut antara lain: (1) Adanya Kebijakan dan Peraturan mengenai proses perencanaan; (2) Kebutuhan Bappeda DIY dalam proses perencanaan; (3) Komitmen Bappeda DIY untuk mengembangkan aplikasi Jogjaplan; (4) Penerimaan Aplikasi Jogjaplan; (5) Pengintegrasian dengan Aplikasi terkait. Diantara faktor-faktor tersebut, faktor Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi perkembangan aplikasi Jogjaplan. Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan yang bersifat top-down mengharuskan Jogjaplan untuk menjadi sistem aplikasi yang fleksibel terhadap perubahan Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan yang ada .
Planning Support Systems in Indonesia has not been widely implemented in the regions. Planning Support Systems used only in some areas, one of which Yogyakarta. The use Jogjaplan in the development process in Yogyakarta can not be separated by the Minister of Home Affairs Regulation No. 54 of 2010. The purpose of this study are: (1) describe the development Jogjaplan role in development planning in Yogyakarta; (2) describe Jogjaplan application development from 2011 to the present; and (3) identify factors that influence the development and application Jogjaplan role in Yogyakarta. This research was conducted by using a single case study with a research focus. Data collected by field observations, interviews, and documentation. The data obtained are grouped by year and analyzed by timeline. Each period will be analyzed regarding the use, characteristics and factors in it. An analysis was also done by doing a comparison between periods is in Jogjaplan. Research findings indicate that the development of Jogjaplan that occur each year produce a evolution regarding development planning support systems that exist in Jogjaplan. Developments Jogjaplan role to strengthen the planning process each year. Jogjaplan application development now reached the stage of Management Information Systems and Spatial Information Processing. Achievement at this stage of Information Management Systems and Spatial Information Processing seen from the spatial features in Jogjaplan and based planning region started by Bappeda DIY. The development of Jogjaplan annually produces factors that influence Jogjaplan's development. Based on the analysis, it is found that the five factors are: (1) Presence of Policy and Regulation concerning planning process; (2) Needs of Bappeda DIY in the planning process; (3) Commitment of Bappeda DIY to develop Jogjaplan application; (4) Acceptance of Jogjaplan Application; (5) Integration with related Application. Amongst these factors, the policy and regulatory factors become very influential factors for Jogjaplan application development. Top-down Policies and Regulations require Jogjaplan to be a flexible application system for changes to existing Policies and Regulatory Policies.
Kata Kunci : Sistem Informasi Perencanaan, Proses Perencanaan Pembangunan, Daerah Istimewa Yogyakarta