Laporkan Masalah

KETERKAITAN ANTARA KEBAKARAN HUTAN DAN PERBURUAN LIAR RUSA TIMOR (Cervus timorensis) DI TAHURA R. SOERJO JAWA TIMUR

DWI AVINIA SUNDORO, Prof. Dr. Sunarto, M.S.; Prof. Dr. H.A. Sudibyakto, M.S.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Kebakaran hutan di kawasan hutan konservasi Tahura R. Soerjo terjadi setiap tahun. Indikasi penyebab terjadinya kebakaran hutan adalah aktivitas perburuan liar spesies yang berada di dalam kawasan, salah satunya adalah spesies Rusa Timor (Cervus timorensis). Berdasarkan IUCN Red List of Threatened Species, Rusa Timor masuk ke dalam kategori spesies vulnerable (vu/rentan) yang berarti bahwa populasi spesies ini cenderung mengalami penurunan, dan rentan punah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya keterkaitan antara kebakaran hutan yang terjadi di kawsan Tahura R. Soerjo dengan aktivitas perburuan liar Rusa Timor (Cervus timorensis). Metode yang digunakan untuk menganalisis keterkaitan ini adalah overlay antara pemodelan kerawanan kebakaran hutan dan pemodelan kesesuaian habitat. Pemodelan distribusi spasial menunjukkan adanya distribusi spasial suatu spesies dan menjadi titik paling rawan aktivitas berburu. Pemodelan distribusi spasial di dalam penelitian ini dibedakan menjadi pemodelan sebelum kejadian kebakaran hutan dan pemodelan setelah kejadian kebakaran hutan. Terdapat pengaruh antar keduanya yang disebabkan oleh perubahan salah satu variabel pengukur pemodelan, yaitu kerapatan tumbuhan bawah. Variabel ini menunjukan bahwa tingkat kerapatan semakin tinggi di daerah bekas kebakaran dalam periode satu bulan pasca kejadian. Variabel kerapatan bawah dihitung dengan indeks vegetasi SAVI, yang memiliki korelasi sebesar 0,75.

Forest fire in protected area Tahura R. Soerjo always happened every year. This situation has relationship with illegal poaching activity for species living in Tahura, including Javan Deer (Cervus timorensis). Based on the IUCN Red List of Threatened Species, Javan Deer is in vulnerable level which means that the population of Javan Deer has decrease growth and close to extinction. This study aims to prove the relationship between forest fires that occurred in Tahura R. Soerjo with illegal poaching activity of Javan Deer (Cervus timorensis). The method used to analyze the relationship is overlay forest fires modeling and suitability habitat modelling. Spatial distribution modeling showed the presence of the spatial distribution of species and become the most dangerous point of hunting activity. Spatial distribution modeling in this study is divided into before forest fires and after forest fires. The difference between those are grassland cover density, which is changing into the highest near burnt area. Grassland cover density was calculated by SAVI vegetation index, which has a correlation of 0,75.

Kata Kunci : Kebakaran hutan, perburuan liar, pemodelan distribusi spasial, kesesuaian habitat, Tahura R. Soerjo

  1. S2-2017-340779-abstract.pdf  
  2. S2-2017-340779-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-340779-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-340779-title.pdf