COMPARISON BETWEEN MATERNAL OUTCOME OF SEVERE PREECLAMPTIC PATIENTS WITH HELLP SYNDROME AND WITHOUT HELLP SYNDROME IN SARDJITO HOSPITAL DURING THE YEAR 2013-2015

AUDIZA LUTHFFIA, dr. Irwan Taufiqur Rachman, Sp. OG (K); dr. H. Risanto Siswosudarmo, Sp. OG (K)

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Hipertensi pada kehamilan, khususnya preeklamsia, merupakan salah satu penyebab paling sering dari mortalitas dan morbiditas pada ibu hamil. Sindroma HELLP, bentuk yang lebih parah dan komplikasi dari preeklamsia, menjadi salah satu dari beberapa faktor yang menentukan luaran maternal pada pasien preeklamsia karena sindroma HELLP akan menyebabkan morbiditas yang lebih parah dan mortalitas yang lebih tinggi Objektif: Untuk mengetahui insidensi dan luaran maternal dari pasien preeklamsia dan sindroma HELLP, dan untuk membandingkan luaran maternal pada pasien preeklamsia dengan dan tanpa sindroma HELLP. Metode: Studi ini menggunakan metode kohort retrospektif. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian diambil dari rekam medis pasien untuk diamati luaran maternal yang terjadi. Subjek penelitian berjumlah 521 pasien, yang dibagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok dengan dan tanpa HELLP. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, uji Chi-square, uji Fisher Exact, dan uji Relative Risk dengan tabel 2x2 untuk mengevaluasi hubungan antara adanya sindroma HELLP kepada tiap luaran maternal. Hasil: Selama periode 2013-2015, insidensi preeklamsia adalah 16,5%, 11,1% diantaranya tanpa sindorma HELLP dan 5,4% dengan sindroma HELLP. Dari hasil uji statistik, didapatkan bahwa perbedaan pada kematian maternal (P=0,054), abruptio placentae (P=0,15) dan metode persalinan sesar (P=0,19) pada dua kelompok tidak bermakna secara statistik. Sementara untuk perbedaan pada kedua kelompok untuk perawatan ICU (P=0,00) dan perdarahn pascasalin (P=0,00) bermakna secara statistik. Sindroma HELLP meningktkan risiko pada pasien preeklamsia untuk dirawat di ICU RR=2,13 [95% CI (1,37-3,31)] dan mengalami perdarahan pascasalin RR=2,20 [95% CI (1,49-3,24)]. Kesimpulan: Insidensi preeklamsia tanpa sindroma HELLP lebih tinggi daripada preeklamsia dengan sindroma HELLP. Luaran maternal lebih sering terjadi pada kelompok dengan sindroma HELLP, dan sindroma HELLP meningkatkan risko pasien preeklamsia untuk dirawat di ICU dan mengalami perdarahan pascasalin.

Background: Hypertensive disorder in pregnancy, especially preeclampsia, stands out among the leading cause of maternal mortality and morbidity. The presence of HELLP Syndrome, a more severe form and frequent complication of preeclampsia, serve as one of several factors that affect the maternal outcome in preeclamptic patients as it will result in more severe morbidity and higher mortality. Objective: To recognize the incident of severe preeclampsia and HELLP syndrome, also to compare the rate maternal outcome between preeclamptic patients with and without HELLP syndrome. Method: This study is using retrospective cohort design, in which the secondary data is obtained from subject�s medical record to observe the occurence of some maternal outcomes. There are 521 subjects included in the study, and are divided into two groups which are with and without HELLP syndrome groups. The data was analyzed using Univariate analysis, Chi-Square, Fisher Exact test, and Relative Risk using two table test to evaluate the correlation between the presence of HELLP syndrome to each of maternal outcomes in preeclamptic patients. Results: During the period of 2013-2015 the incident or preeclampsia is 16,5%, 11,1% without HELLP syndrome and 5,4% are complicated wiht HELLP syndrome. Statistical analysis shown that difference between both groups in maternal death (P=0,054), placental abruption (P=0,15), and cesarean delivery (P=0,19) are not statistically significant. While for difference in ICU admission (P=0,00) and postpartum hemorrhage (P=0,00) variables are stasticially significant. HELLP syndrome increase the risk of preeclamptic patients to be admitted to the ICU with RR=2,13 [95% CI (1,37-3,31)] and to experience postpartum hemorrhage with RR=2,20 [95% CI (1,49-3,24)]. Conclusion: Incident of preeclampsia without HELLP syndrome is higher than preeclampsia with HELLP syndrome. Maternal outcomes are more frequently seen in preeclamptic patients with HELLP syndrome, HELLP syndrome significantly increase the risk of preeclamptic patients for ICU admission and postpartum hemorrhage.

Kata Kunci : preeclampsia, HELLP syndrome, maternal outcome