Acid Phosphatase Production of Arbuscular Mycorrhizal Fungi and its Effect on Phosphorus Content and Growth of Test Plant Allium fistulosum

NURI LUTHFIANA, Dr. Handojo H Nurjanto, M.Agr.Sc; Moch Gunawan Wibisono, M.Sc

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Cendawan mikoriza arbuskular (CMA) memiliki dua mekanisme dalam menyediakan unsur fosfat (P) bagi tanaman. Pertama, dengan membentuk hifa ekstraradikal untuk menyerap P inorganik (Pi) dari tanah; kedua, memproduksi enzim fosfatase untuk menghidrolisis P organik menjadi Pi. Tidak semua jenis CMA mampu memproduksi fosfatase, sehingga diperlukan pengujian terhadap kemampuan suatu jenis CMA dalam memproduksi fosfatase. Pengujian kemampuan isolat CMA dalam memproduksi fosfatase dan pengaruh inokulasi CMA terhadap pertumbuhan Allium fistulosum dilakukan pada isolat 7-1 dan 17-1. Keduanya diisolasi dari tanah pada hutan sekunder jenis Dipterokarpa dan Makaranga, Kalimantan Timur, Indonesia. Pengujian dilakukan dengan menghitung aktifitas fosfatase pada larutan tanah menggunakan spektrofotometer, dilanjutkan dengan identifikasi terhadap berat molekul enzim menggunakan metode SDS-PAGE. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kedua isolat mampu memproduksi enzim fosfatase pada berat molekul ≥200 kDa. Isolat 17-1 menunjukan aktivitas enzim yang lebih tinggi dibandingkan isolat 7-1. Sebaliknya, kolonisasi akar dan panjang hifa dari isolat 7-1 lebih tinggi dibandingkan dengan isolat 17-1. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap isolat CMA memiliki mekanisme yang berbeda dalam menyediakan unsur P bagi tanaman inang. Pertumbuhan dan kandungan unsur P pada batang A. fistulosum lebih besar pada inokulasi oleh isolat 7-1, dengan demikian pembentukan hifa ektraradikal memiliki peranan yang penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman inang.

Arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) which is mutualistic association between fungi and plant could obtain P through its extraradical hyphae and acid phosphatase (ACP) secretion. However, previous research on ACP activity due to AMF inoculation reported that ACP production by AMF was inconsistent and species dependent. The research aims to identify whether AMF isolate 7-1 and 17-1, isolated from Dipterocarps and Macaranga secondary forest soils in East Kalimantan, Indonesia enable to secret ACP and to assess the effect of AMF inoculation on the host plant. Identification of ACP production was conducted by measuring ACP activity in soil solution of inoculated Allium fistulosum and identifying molecular weight of ACP by subjecting the soil solution, AMF hyphae and root extract to sodium deodecyl poliacrilamide gel electrophoresis (SDS-PAGE). Both AMF isolates have abilities to produce ACP to the rhizosphere with molecular weight ≥200 kDa. Isolate 17-1 has higher ACP activity than isolate 7-1. On the contrary, the root colonization and hyphal length of the host plant colonized by isolate 7-1 were higher than isolate 17-1. The results indicated that different isolates might have different mechanisms to assist the plant growth. Allium fistulosum inoculated by isolate 7-1 showed higher shoot biomass and P content than those of the isolate 17-1. Therefore, the main mechanism of AMF to assist the plant growth was by enhancing the absorption surface of Pi.

Kata Kunci : arbuscular mycorrhizal fungi, phosphorus, soil solution, acid phosphatase, root colonization, hyphal length.