Laporkan Masalah

DASAR PEMBERIAN REKOMENDASI OLEH TIM ASESMEN TERPADU SEBAGAI PERTIMBANGAN BAGI HAKIM DALAM MENJATUHKAN SANKSI TINDAKAN REHABILITASI BAGI PELAKU PENYALAHGUNA NARKOTIKA

SAFIRA ANNISA, Sigid Riyanto, S.H., M.Si.

2017 | Skripsi | S1 ILMU HUKUM

Penelitian hukum ini bertujuan untuk mengetahui dasar pertimbangan Tim Asesmen Terpadu dalam merumuskan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi tindakan rehabilitasi bagi pelaku penyalahguna narkotika serta kendala apa saja yang dihadapi Tim Asesmen Terpadu dalam proses perumusan rekomendasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulis adalah kombinasi antara penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris, yakni dengan menggabungkan penelitian kepustakaan dan lapangan. Pendekatan normatif digunakan untuk menganalisis berbagai peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan asesmen oleh Tim Asesmen Terpadu. Pendekatan empiris dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada anggota Tim Asesmen Terpadu. Penulis melakukan observasi ke sekretariat Tim Asesmen Terpadu untuk mengetahui proses perumusan rekomendasi dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam proses perumusan rekomendasi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis, maka dapat disimpulkan bahwa Tim Asesmen Terpadu merumuskan rekomendasi dengan mendasarkan pada ketentuan dalam SEMA Nomor 4 Tahun 2010. Selain itu, terdapat sejumlah kendala yang ditemui yaitu jangka waktu pengajuan permohonan asesmen yang terlalu mendadak, kondisi lembaga rehabilitasi yang kurang aman, pelaku penyalahguna narkotika yang sering berbohong, dan belum adanya kesepakatan di antara anggota Tim Asesmen Terpadu dalam menentukan layak tidaknya seorang pelaku penyalahguna narkotika direkomendasikan menjalani rehabilitasi.

This legal research aims to understand the basis of the Integrated Assessment Team's recommendations as a judge considerations to impose rehabilitation sanction to the drug abusers, and also to discover what obstacles encountered by the Integrated Assessment Team when formulating the recommendations. The methods used for this research is a combination between normative and empirical legal research, which combine literature and field study. Normative legal research conducted by analyzing the laws and regulations regarding assessment implementation by the Integrated Assessment Team. While empirical legal research conducted by interviewing the Integrated Assessment Team members. Furthermore, Researcher also have made observations in the Team Secretariat to understand the process of formulating the recommendations and what obstacles encountered by the Team. This research concluded that the Integrated Assessment Team formulated the recommendations based on the Supreme Court Circular Letter Number 4/2010 (SEMA No. 4/2010). Moreover, there are several obstacles encountered by the Integrated Assessment Team, namely, assessment application period was too abrupt, the state rehabilitation institution condition that less secure, drug abusers that often lied to officers, and there was no agreement within members of the Integrated Assessment Team to determine the appropriateness of the drug abusers to undergo drug rehabilitations.

Kata Kunci : Tim Asesmen Terpadu, Rekomendasi, Penyalahgunaan Narkotika / Integrated Assessment Team, Recommendation, Drug Abuse