Laporkan Masalah

PEMANFAATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI PUSKESMAS DAERAH TERPENCIL KABUPATEN SUMBA TIMUR

DAMARIS PURA TANYA, Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes.; Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M.Kes.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak tahun 2014. Tujuan program JKN adalah meningkatkan akses dan utilisasi pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayananan kesehatan memiliki peran yang besar kepada peserta JKN. Pemanfaatan program JKN di puskesmas belum mencapai target nasional yaitu 15%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan ntuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan program JKN di puskesmas daerah terpencil Kabupaten Sumba Timur. Metode: Jenis penelitian ini merupakan kualititatif dengan rancangan studi kasus. Variabel penelitian ini adalah akses pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, kebutuhan medis, dan faktor-faktor lain. Subjek penelitian berjumlah 20 informan yaitu pasien JKN, provider, dan kepala dinas kesehatan. Penelitian ini dilakukan secara wawancara mendalam. Analisis data dilakukan secara sistematis dari proses transkrip hingga analisis. Hasil: Pemanfaatan program JKN di puskesmas lebih tinggi pada saat hari pasar. Keterbatasan akses mempengaruhi pasien lebih banyak memanfaatkan pelayanan luar gedung. Selain itu, Keterbatasan sumber daya kesehatan seperti obat-obatan yang tidak tersedia dan selalu kehabisan, penerangan yang tidak tersedia, dan juga ketersediaan air yang sulit mempengaruhi pemanfaatan pasien. Sebagian besar pasien yang membutuhkan pelayanan medis di puskesmas atas keinginan suntik. Pencarian pengobatan diluar menjadi pilihan utama pasien ketika sakit. Faktor budaya masih dipertahankan oleh masyarakat dimana penyakit-penyakit tertentu hanya bisa disembuhkan oleh dukun. Masih ditemukan tingginya ibu hamil yang melahirkan dirumah disebabkan tidak tersedianya rumah tunggu dan penerapan Perda (peraturan daerah) tidak bisa diterapkan karena belum adanya Perdes (peraturan desa) yang membahas tentang sanksi melahirkan dirumah. Kesimpulan: Pemanfaatan program JKN di Puskesmas daerah terpencil Kabupaten Sumba Timur kurang optimal karena tidak didukung sarana transportasi yang memadai, ketersediaan obat, dan perubahan budaya.

Background: National Health Insurance has been performed since 2014. The implementation aims of performing National Health Insurance to facilitate access and utilization of health care. Public Health Center (PHC) as the forefront of health care and has major role to facilitate utilization of health care for members of National health Insurance. Nowadays, utilization of National Health Insurance in PHC has not reached national target amounts 15%. Objective: to explore determinant factors on utilization of national health insurance in remote PHC, East Sumba. Methods: The study type is qualitative with case study design. Variable included access of health care, health resources, medical needs and other factors. Amounts 20 informant involved this study. The informant included patient as members of National health Insurance, provider and head of district health office. Collecting data by indepth interview. Data analysis was conducted systematically by transcript, coding and analysis. Results: The higher utilization of national health insurance when traditional market was opened (market day). Limitation on access affected patient prefer to got services in outside. Limitation of health resources such as, unavailability of medicine and always exhausted, no lighting, and unavailability of water so utilization of PHC by patient was low. Most of patient need medical care in PHC such as need injection and unavailability of medicine so patient sought care out of PHC. Cultural factors still retained by society that diseases just be cured by a shaman. The pregnant women giving birth at home was high due to unavailability of waiting home (Rumah Tunggu) and village regulation has not examined about punishment of birth at home. Conclusion: Utilization of nasional health care in PHC remote area is less than optimal. It is not supported by adequate transportation facilities, the availability of drugs, and cultural changes.

Kata Kunci : Pemanfaatan Pelayanan, JKN, Daerah Terpencil, Sumba Timur, Service Utilzation, National Health Insurance, Remote Area, East

  1. S2-2017-372045-abstract.pdf  
  2. S2-2017-372045-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-372045-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-372045-title.pdf