Laporkan Masalah

ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN PELEPASAN PERHIASAN TANGAN TERHADAP HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

ENY RATNA DEWI,SKM, Prof.dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D.; dr. Trisasi Lestari, M.Med.Sc.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Kegagalan melakukan hand hygiene yang baik dan benar dianggap sebagai penyebab utama infeksi rumah sakit. Penyebaran mikroorganisme multiresisten di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan telah diakui gram negativ sebagai mikroorganisme pada kulit tangan dan sekitar perhiasan tangan (cincin, gelang, jam tangan, kuku buatan dan cat kuku) yang rentan dapat ditularkan melalui kontaminasi cairan sekresi cairan darah dan jaringan sebagai kontributor infeksi nosokomial. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor kepatuhan pelepasan perhiasan tangan tenaga kesehatan terhadap hand hygiene di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian study kasus dengan disain kasus tunggal terjalin type 2. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, checklist dan indepth interview bagi tenaga kesehatan, Kepala ruang rawat inap di tujuh ruang penelitian, tim manajemen PPI, dan manajemen keperawatan. Analisis penelitian ini menggunakan analisis Fisher Exact Test untuk data kuantitatif hasil observasi dan checklist dan hasil transkrip wawancara dalam open code. Hasil dan pembahasan: Faktor individu diantaranya usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja menunjukkan bahwa tidak ada hubungan dengan kepatuhan pelepasan perhiasan tangan terhadap hand hygiene. Pengetahuan tenaga kesehatan cukup baik tentang kontaminasi bakteri pada permukan kulit dan perhiasan tangan berkontribusi penyebab infeksi nosokomial dan standar pencegahan infeksi. Karakteristik manajerial diantaranya audit tidak dilakukan sebagai bahan evaluasi, role model dan umpan balik belum efektif. Tidak ada sarana penyimpanan perhiasan, sehingga dalam praktiknya perilaku kepatuhan masih rendah. Kebijakan dan SOP yang digunakan adalah khusus Hand hygiene karena perhiasan tangan merupakan rangkaian hand hygiene secara efektif. Kesimpulan dan saran: Kepatuhan rendah meskipun pengetahuan cukup. Karakteristik manajerial diantaranya audit tidak dijalankan, role model dan umpan balik belum efektif, serta tidak adanya sarana. Kebijakan dan SOP digunakan sebagai strategi adalah SOP hand hygiene. Perlu adanya pembenahan, pengkajian kembali terhadap kebijakan serta evaluasi berkala terhadap program yang sudah ada kepada bidang terkait yang membidangi program tersebut.

Background: Failure to implement the right hand hygiene is considered as major cause of hospital infection. The of multiresistant microorganism in health care finded from negative gram family as microorganism on skin and around hands jewelry such as ring, bracelet, watch or artificial nails and nail polish. Wearing hand jewelry is very vurnerable to contaminated by secretion, blood and tissues. Hand jewelry as contributor against nosocomial infection. Purpose: Identifiying factor to contributes on obedience health workers to releasing hand jewelry to ensure hand hygiene in hospital of PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Method: Type of study was case study (single cases embedded type 2) case. Collecting data by observation, checklist and indepth interview on health workers, head of the 7th inpatient unit, Team of Infection Control and Nursing management. Data analysis by Fisher Exact Test to analyzed quantitative from observation and checklist and transcript on open code. Result: result showed obedience of health workers to releasing jewelry towrds hand hygiene did not related to individual factors such as ages, gender, education and work period. Knowledge of health workers were rather good about bacteria contamination on sufaces skin and hand jewelry contributed to nosocomial infection also infection control standard. Managerial characteristic such as audit result did not used as data for evaluation, role model and feedback have not effective and unavailability of container for storing jewelry so the obedience was low. The hospital has applied policy and standard of operational procedure (SOP) specifically on hand hygiene due to hand jewelry contributed to effective hand hygiene. Conclusion: Good of knowledge and implementation of policy and SOP does not contributes against the obedience to releasing hand jewelry due to lack of managerial roles and storage facilities. Need improvement, review on policy also periodical evaluation toward program implementation to releases hand jewelry.

Kata Kunci : Kepatuhan, Perhiasan tangan, Hand hygiene, Obedience, Hand Jewelry

  1. S2-2017-353238-abstract.pdf  
  2. S2-2017-353238-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-353238-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-353238-title.pdf