Laporkan Masalah

KAJIAN KESIAPSIAGAAN DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DESA SIDOBUNDER KECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN

MEITA EKA F, Dr. Ir. Dina Ruslanjari, M.Si; Dr. Luthfi Muta'ali, S.Si, MSP

2017 | Tesis | S2 MANAJEMEN BENCANA

Kesiapsiagaan menghadapi banjir yang diimbangi dengan perilaku masyarakat dalam bentuk strategi adaptasi sangat diperlukan untuk tetap bertahan di wilayah rawan bencana banjir. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat pengetahuan, kesiapsiagaan, dan perilaku masyarakat. Penelitian ini menggunakan kombinasi model campuran. Sampel dalam penelitian ini adalah 62 rumah tangga petani di Dusun Bangbunder Selatan dan Bangbunder Utara. Data primer diolah menggunakan metode statistik parametrik dengan menggunakan SPSS. Klasifikasi akhir menggunakan kategori tinggi, sedang, dan rendah dengan menggunakan norma hipotetik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat termasuk dalam kategori tinggi dengan faktor pengaruh yakni pengalaman, hubungan sosial, pemerintah desa, media (televisi), dan kepercayaan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan masyarakat di wilayah rawan tinggi dan rawan sedang. Kesiapsiagaan masyarakat termasuk tinggi. Faktor pengaruh tindakan kesiapsiagaan di permukiman adalah pengetahuan, pelatihan, pendapatan, keluarga, dan beda tinggi lantai rumah dengan jalan lingkungan, sedangkan di pertanian dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kepemilikan alat pertanian, dan penyuluhan pertanian. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan tinggi dan rawan sedang. Perilaku masyarakat termasuk dalam kategori sedang dengan faktor yang berpengaruh di permukiman adalah ketersediaan tempat sampah, pelatihan, pendapatan, dan pengetahuan, sedangkan di pertanian yakni pendapatan dan penyuluhan pertanian. Terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku masyarakat di wilayah rawan tinggi dan rawan sedang.

Flood preparedness which partially offset by community behaviour in the form of adaptation strategies are needed to survive in an area prone to floods disaster. The purpose of this research was to analyze the level of knowledge, preparedness, and community behaviour. This research uses concurrent mixed methods. The sample in this research was 62 farmer households in the hamlet Bangbunder Selatan and Bangbunder Utara. Primary data are processed using parametric statistical methods by using SPSS. Classification of end-use categories of high, medium, and low by using hypothetical norm. The results showed that the level of community knowledge in high category with factors influence is experience, social relations, village government, media (television), and belief. There are no significant differences between community knowledge in an area prone to high and medium-prone. Community preparedness is high. Factors influence preparedness in settlements is knowledge, training, income, family, and the height difference storey house with the environment, while the agricultural was influenced by the knowledge, ownership of agricultural equipment, and agricultural extension. There are significant differences between community preparedness in areas prone to high and medium-prone. Community behaviour included in medium category with factors that influence in settlements is availability of trash, training, income, and knowledge, while in agricultural was influenced by income and agricultural extension. There are significant differences between community behaviour in an area prone to high and medium-prone.

Kata Kunci : Kesiapsiagaan, Perilaku Masyarakat, Banjir, Metode Kombinasi

  1. S2-2017-389709-abstract.pdf  
  2. S2-2017-389709-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-389709-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-389709-title.pdf