Laporkan Masalah

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Operasi dan Pemeliharaan Sistem Irigasi Lintas Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta

MURTININGRUM, Prof. Ir. sudjarwadi, M.Eng., Ph.D; Dr. Ir. Rachmad Jayadi, M.Eng.; Prof. Dr. Putu Sudira, M.Sc.

2017 | Disertasi | S3 Ilmu Teknik Sipil

Pengelolaan irigasi yang terdiri dari kegiatan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) dilakukan untuk mewujudkan kemanfaatan air dalam bidang pertanian. Perubahan kebijakan pengelolaan irigasi dan penerapan otonomi daerah menyebabkan pembagian kewenangan pengelolaan irigasi antar strata pemerintahan berdasarkan luas daerah irigasi dan posisi administratif. Pengelolaan Daerah Irigasi (DI) Lintas Kabupaten/Kota menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kewenangan tersebut dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Air (BPSDA). Pengelolaan irigasi di DIY menunjukkan kendala kekurangan sumberdaya manusia baik dalam jumlah maupun kompetensi. Tantangan lain yang dihadapi pengelolaan irigasi adalah pertambahan penduduk sehingga menambah kebutuhan pangan serta adanya tuntutan akan informasi yang semakin cepat. Kelemahan dan tantangan tersebut membutuhkan perubahan dalam pengelolaan irigasi terutama dalam prosedur pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System, DSS) untuk mendukung kegiatan O&P di DI Lintas Kabupaten/Kota di DIY. DSS O&P disusun dengan berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP dan sistem database MySQL. DSS disusun dengan empat subsistem. Pertama, subsistem manajemen data sebagai pengelola data dan akses terhadap data. Kedua, subsistem berbasis model sebagai wadah berbagai model yang digunakan pada O&P irigasi. Ketiga, subsistem berbasis skenario yang berisi if-then skenario untuk menghasilkan alternatif keputusan pengelolaan irigasi. Keempat, subsistem interface pengguna yaitu media interaksi antar pengguna maupun antara pengguna dengan DSS. Fitur-fitur yang dibangun dalam DSS adalah kemampuan penyimpanan data historis hidrologi dan tanaman, pengaturan akses terhadap data dan model DSS, sharing data, prediksi ketersediaan air, perhitungan neraca air tahunan, sarana dialog antar pengguna air, alokasi air jangka pendek, dan perhitungan kinerja irigasi. DSS O&P dicoba di dua DI Lintas Kabupaten/Kota yaitu DI Mrican dan DI Cokrobedog. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua fitur pada DSS dapat bekerja sebagaimana rancangannya. Untuk mengimplementasikan DSS O&P irigasi pada pengelolaan irigasi yang sesungguhnya diperlukan dukungan tiga aspek yaitu aspek teknis, profesional, dan fundamental. Aspek teknis mencakup ketersediaan hardware dan software serta sumberdaya manusia yang kompeten. Di masa yang akan datang DSS O&P irigasi akan terus berkembang baik dari sisi jaringan irigasi, pengumpulan data, pemodelan, maupun komunikasi antar pengguna dan pengelola sistem irigasi.

Irrigation management consists of operation and maintenance (O&M) activities to achieve benefit of water in agriculture. The policy changes on irrigation management and regional autonomy has resulted in the division of irrigation management authorities based on the size of irrigation system and administrative location. According to the policies, the management of cross-district boundary irrigation systems becomes the authority of provincial government. In Special Region of Yogyakarta (DIY), the authority is conducted by the Office of Water Resources Management (BPSDA). The irrigation management in DIY has shown weaknesses on human resources, both in term of number and competencies. The irrigation management is also challenged by population increase which resulted in food demand increase and demand for faster information. To overcome the weaknesses and threats, it is required changes in irrigation management especially in decision making procedures. The objective of this study is set to develop a decision support system (DSS) to support O&M activities of cross-district boundary irrigation systems in DIY. The DSS O&M was developed on the web basis with PHP programming and MySQL database system. To ensure the ability of DSS to perform its function, it is developed with four subsystems. First, database management subsystem is used to manage data and its access. Second, model-based subsystem contains models for irrigation management. Third, scenario-based subsystem, contains if-then scenarios to provide alternatives for irrigation management activities. Last, the user interface becomes an interaction media among users and between users and the DSS. Features includes in the DSS are storage of historical data on hydrology and crops, user management to access the system model and data, data sharing, water availability prediction, annual water balance, dialog modes for water users, short-term water allocation, and irrigation performances. The DSS O&M was tested in two cross-district boundary irrigation systems, namely Mrican and Cokrobedog Irrigation Systems. The result shows that all features of the DSS have worked properly. To implement the DSS O&M on actual irrigation management, it is necessary to provide three aspects, namely technical, professional, and fundamental aspects. Technical aspects consist of availability of hardware and software as well as competence human resources. In the future, the DSS O&M will be developed further in term of infrastructures, data collection, modelling, as well as communication between water users and irrigation managers.

Kata Kunci : sistem pendukung keputusan, pengelolaan irigasi, O&P, pemrograman