Laporkan Masalah

URBAN FORM, INTERAKSI ANTARA BENTUK SPASIAL DAN AKTIVITAS. STUDI KASUS : KAWASAN DAGEN, MALIOBORO

LALA RIZQY LARASATI, Dr. Ir.Djoko Wijono, M.Arch ; Ir. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch

2017 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

INTISARI Kawasan Dagen adalah kawasan pendukung pariwisata dan perdagangan Malioboro yang berkembang dengan cepat. Kini Kawasan Dagen menjadi kawasan yang sangat padat. Kepadatan tersebut menimbulkan berbagai masalah, antara lain: kesemrawutan di Jalan Dagen dan Jalan Sosrodipuran, kualitas pemukiman warga yang kurang baik, serta kurangnya ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh publik. Urban form merupakan interaksi antara bentuk spasial dan aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter urban form Kawasan Dagen, serta faktor apa saja yang menjadi penyebab terbentuknya urban form yang spesifik di kawasan tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik kualitatif dengan cara memetakan bentuk spasial dan aktivitas Kawasan Dagen. Data tersebut dianalisis dan dibahas untuk menemukan interaksi yang terjadi antara bentuk spasial dan aktivitas. Hasil analisis dan pembahasan kemudian dikelompokkan lagi untuk mendapatkan pola interaksi bentuk spasial dan aktivitas yang terjadi di Kawasan Dagen. Hasil penelitian menemukan bahwa di Kawasan Dagen, bentuk spasial (pendukung aktivitas, tata guna lahan, bangunan, dan street furniture) mendorong aktivitas tertentu (berjalan, jual beli, dan berkumpul) untuk lebih berkembang dibandingkan dengan aktivitas lain. Pada keterbatasan kondisi bentuk spasial, masyarakat beradaptasi dengan melakukan aktivitas di tengah keterbatasan (aktivitas rumah tangga di ruang publik, PKL berjualan diantara dua bangunan). Selain itu, masyarakat juga melakukan adjustment dengan merubah bentuk spasial untuk mewadahi aktivitas mereka (membangun street furniture untuk aktivitas sosial).

Dagen is supporting tourism and trade region of Malioboro which develops rapidly. Now Dagen becomes very crowd. The density cause various problems, such as: mess at Dagen Street and Sosrodipuran Street, the quality of residential area that is not good, and the lack of open space that can be utilized by the public. Urban Form is the interaction between spatial form dan activities. This research aimed to determine the character of urban form at Dgen Region, and also what factors cause the formation of specific urban form in the region. Method used in this research was qualitative rationalistic approach by mapping spatial form and activities at Dagen Region. The data is analyzed and discussed in order to find the interactions that occurred between spatial form and activities. The result of analysis and discussion then were grouped to obtain a pattern of spatial form and activities interaction that occurred in Region Dagen. The research found that in the Dagen Region, a spatial form (supporting activities, land used, buildings, and street furniture) encouraged certain activities (walking, buying and selling, and also gathering) to more develop compared to other activities. In the limited conditions of spatial form, people adapted by conducting activities in the middle of the limitations (household activities in public spaces, street vendors selling between two buildings). In addition, people also did the adjustment by changing the spatial form to facilitate their activities (build street furniture for social activities).

Kata Kunci : Urban form, bentuk spasil, aktivitas, interaksi/ Urban form, spatial form, activities, interaction