PERAN HARGA DIRI PADA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEDIASI ORANGTUA DAN PERUNDUNGAN-SIBER
ANNISA REGINASARI, Prof. Dr. Tina Afiatin, M.Si., Psikolog.
2017 | Tesis | S2 PsikologiPerundungan-siber berhubungan dengan faktor-faktor seperti teknik pengasuhan, mediasi orangtua, interaksi teman sebaya, harga diri, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran harga diri dalam hubungan antara persepsi terhadap mediasi orangtua dan perundungan-siber. Hipotesis yang diajukan adalah harga diri memediasi hubungan antara persepsi terhadap mediasi orangtua dan perudungan-siber. Skala perundungan-siber, Skala Harga Diri, dan Skala Persepsi Terhadap Mediasi Orangtua digunakan sebagai alat pengumpulan data. Analisis Chi-square test of independence diperhitungkan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap mediasi orangtua dan perundungan siber pada 234 siswa-siswi dari 6 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Yogyakarta. Harga diri terbukti berperan sebagai mediator dalam hubungan antara persepsi terhadap mediasi orangtua dan perundungan-siber. Pada kelompok responden dengan harga diri tinggi, terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap mediasi orangtua dengan perundungan-siber, chi-square (1, N = 234) = 34,685, p< 0,001. Mayoritas responden pada kelompok harga diri tinggi (82,6%) cenderung melakukan perundungan-siber tingkat tinggi Pada kelompok responden dengan harga diri rendah, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Analisis tambahan menunjukkan bahwa mayoritas kelompok responden yang mempersepsi mediasi orangtua sebagai strategi pembatasan (73,2%) cenderung melakukan perundungan-siber tingkat rendah, chi-square (1) = 6,434, p < 0,05. Pada kelompok responden dengan harga diri tinggi, ditemukan bahwa mayoritas siswa perempuan (73,3%) dan mayoritas siswa yang berasal dari sekolah negeri (98,1%) lebih cenderung melakukan perundungan-siber tingkat rendah dibandingkan dari siswa laki-laki (26,7%) dan siswa dari sekolah swasta (1,9%). Bias pengharapan sosial dan daya generalisasi menjadi isu dan berperan pada penelitian ini. Sebagai kesimpulan, ada indikasi bahwa harga diri memberikan efek mediator pada hubungan antara persepsi terhadap mediasi orangtua dan perundungan-siber.
Cyberbullying is related to various factors such as locus of control, temperament, parental mediaton, peers interaction and self-esteem, and etc. The aim of present study is to determine role of self-esteem to the relationship between perceived parental mediation and cyberbullying. Hypothesis proposed is that self-esteem mediates the relationship between perceived parental mediation and cyberbullying. This study involved 234 pupils of six senior high schools in Yogyakarta who had completed Cyberbullying Scale, Self-esteem Scale and Perceived Parental Mediation Scale. A chi-square test of independence was calculated to examine the relationship between perceived parental mediation and cyberbullying. The relationship between these variables was significant to the respondents who have high level of self-esteem, chi-square (1, N = 234) = 34,685, p< 0,001. Majority of respondents group with high level of self-esteem (82,6%) tend to be involved in cyberbullying. There was no significant relationship between perceived parental mediation and cyberbullying in respondents group with low level of self-esteem. Additional analysis indicated that majority of respondents who perceived parental mediation as restriction (73,2%) were more likely to perform low level of cyberbullying, chi-square (1) = 6,434, p < 0,05. Of respondents with high level of self-esteem, those who come from public school (98,1%) and girls (73,3%) were more likely to perform cyberbullying than private schools pupils (1,9%) and boys (26,7%). Social desirability and generalization to population issues are discussed. Overall it can be concluded that self-esteem mediates the relationship between perceived parental mediation and cyberbullying behavior.
Kata Kunci : Self-esteem,parental mediation,cyberbullying