Penentuan Nilai PCN (Pavement Clasification Number) Landas Pacu pada Pengembangan Bandar Udara Korowai Batu Papua Menggunakan Metode COMFAA 3.0 Betaa dan Metode Analitis FAA

NIDA ZAKKIYAH, Ir. Heru Budi Utomo, M.T

2017 | Tugas Akhir | D4 TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL

Pembangunan Bandar Udara Korowai Batu merupakan salah satu upaya memecahkan keterisolasian wilayah di Papua. Untuk mendukung operasional bandar udara dalam melayani pergerakan pesawat yang akan beroperasi maka perlu dan wajib dilakukan penentuan nilai PCN (Pavement Classification Number) pada perkerasan landas pacu baik existing maupun pengembangan. Penentuan nilai PCN existing dan pengembangan pada Bandar Udara Korowai Batu dilakukan dengan menggunakan metode COMFAA 3.0 Betaa dan metode klasik (CBR-FAA). Terdapat perbedaan konsep pada kedua metode tersebut. Untuk COMFAA 3.0 Betaa efek merusak dari pesawat terhadap perkerasan berbeda tergantung dari karakteristik beban dan traffic pesawat sedangkan metode klasik (CBR-FAA) semua pesawat dikonversi terlebih dahulu ke dalam pesawat kritis. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh bahwa nilai PCN exsisting dan pengembangan landas pacu Bandar Udara Korowai Batu lebih besar dari nilai ACN (Aircraft Classification Number) pesawat. Nilai PCN landas pacu existing sebesar 18,2 dan ACN pesawat sebesar 5,9. Nilai PCN pengembangan landas pacu dibagi ke dalam tiga tahapan. Metode COMFAA 3.0 Betaa menunjukan bahwa nilai PCN pada tahap pertama sebesar 61,3 dan ACN pesawat sebesar 5, tahap kedua nilai PCN sebesar 53,1 dan ACN pesawat sebesar 11,7 sedangkan untuk tahap ketiga nilai PCN sebesar 45,5 dan ACN pesawat sebesar 14,8. Metode analitis FAA menunjukan bahwa nilai PCN pada tahap pertama sebesar 31 dan ACN pesawat sebesar 5, tahap kedua nilai PCN sebesar 21 dan ACN pesawat sebesar 11 dan untuk tahap ketiga nilai PCN sebesar 21 dan ACN sebesar 14. Secara keseluruhan nilai PCN lebih besar dari nilai ACN pesawat, sehingga pengembangan perkerasan landas pacu Bandar Udara Korowai Batu dalam kondisi aman dan mampu melayani pesawat yang akan beroperasi.

Korowai airport is built as one of the efforts to overcome the isolated areas in Papua. To support airport operations in serving the movement of aircraft that will operate, it is necessary to determine the value of PCN (Pavement Classification Number) on the runway either existing or development. Determination of PCN at the Korowai Batu airport performed using FAA AC 150/5335 - 5C (COMFAA 3.0 Betaa) and classical methods (CBR - FAA). The methods has a different concept. COMFAA 3.0 Betaa the damaging effects of planes against the pavement depends on characteristics of the load and traffic. Meanwhile, the classic method (CBR - FAA) all planes converted into a critical plane. The results of analysis that the PCN value of existing and development of the runway Korowai Batu airport greater than the value of ACN (Aircraft Classification Number). PCN value of existing runway is 18,2 and ACN is 5,9. PCN value of development runway is divided into three phases. COMFAA methods shows that the value of PCN in the first phase is 61,3 and ACN is 5, second phase PCN is 53,1 and ACN is 11,7, third phase PCN is 45,5 and ACN is 14,8. While the FAA analytical methods showed that the value of the PCN at the first phase is 31 and ACN is 5, second phase PCN is 21 and ACN is 11, third phase PCN is 21 and ACN is 14. Overall, development of the runway Korowai Batu airport in a safe condition and able to serve aircraft will operate.

Kata Kunci : Bandar Udara, PCN, ACN, FAA, COMFAA 3.0 Betaa