Laporkan Masalah

INTENSI FERTILITAS WANITA USIA SUBUR DAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI INDONESIA ANALISIS PERFORMANCE MONITORING AND ACCOUNTABILITY 2020

SUPRIYATNA, Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, ScD.; dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH,PhD.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012. Salah satu penyebab AKI di Indonesia adalah aborsi yang memberikan kontribusi 11-30%. Aborsi merupakan konsekuensi dari kehamilan tidak diinginkan (KTD). KTD di Indonesia tahun 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan angka di tahun 2012. KTD pada tahun 2015 mencapai 16%, sedangkan tahun 2012 mencapai 13,6%. KTD terjadi karena kegagalan alat kontrasepsi, tidak menggunakan alat kontrasepsinya dengan benar dan konsisten atau tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Faktor lain yang mempengaruhi KTD adalah inkonsistensi intensi fertilitas, dimana terdapat beberapa wanita dengan intensi fertilitas tidak ingin anak lagi mengalami KTD. Tujuan: Mengkaji hubungan intensi fertilitas dengan KTD pada wanita usia subur di Indonesia. Metode: Penelitian dengan rancangan cross sectional menggunakan data Performance Monitoring and Accountability (PMA) 2020 Gelombang I tahun 2015. Subjek penelitian adalah 5.581 wanita usia subur 15-49 tahun, telah menikah, seksual aktif, pernah hamil dan subur. Teknik analisis yang digunakan adalah univariabel (deskriptif), bivariabel (chi-square), multilevel (general linier model) digunakan sebagai teknik analisis akhir untuk data hierarki seperti data PMA. Seluruh tes menggunakan confidence interval (CI) 95% dan tingkat kemaknaan p 0,05. Hasil: Analisis Multilevel menunjukan bahwa WUS dengan intensi fertilitas tidak ingin anak lagi memiliki peluang 1,53 kali lebih besar mengalami KTD dibandingkan dengan WUS yang belum memutuskan intensi fertilitasnya (P<0,05). Proporsi WUS berpendidikan rendah pada level provinsi memiliki peluang resiko terhadap KTD (OR=1,07; 95% CI=1,04-1,09), sedangkan proporsi penduduk miskin dan termiskin level provinsi memiliki peluang yang cenderung protektif terhadap terjadinya KTD (OR=0,96; 95% CI= 0,95-0,98). 11 % variasi KTD pada level komunitas dijelaskan oleh variabel yang tidak teramati dalam penelitian. Variasi hubungan antara intensi fertilitas WUS dan KTD pada level komunitas bermakna secara statistik. Kesimpulan: Intensi fertilitas wanita usia subur berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan di Indonesia.

Background: Maternal mortality rate (MMR) in Indonesia had increased from 2007 to 2012. One of some causes of MMR in Indonesia was abortion contributing 11-30%. It was a consequence of unintended pregnancy (UiP). In Indonesia, UiP of 2015 had increased compared to 2012. UiP in 2015 reached 16% while it was 13.6% in 2012. UiP occured because of the failure of the contraceptives, misuse and inconsistency of their use, or no contraceptives used at all. The other factor affecting UiP was inconsistency of fertility intention, that some women with fertility intention of unwanting more children happened to did otherwise. Objective: To study the connection of fertility intention with UiP of reproductive women in Indonesia. Method: : A cross sectional study design using PMA data 2020 Phase I of 2015. Research subjects were 5,581 reproductive women of age 15-49, married, sexually active, ever pregnant and fecund. Analysis technique used was univariable (descriptive), bivariable (chi-square), multilevel (general linier model) used as last analysis technique for hieararchal data such as PMA data. All tests used confidence interval (CI) 95% and significance rate p 0.05%. Result: Multilevel Analysis showed that reproductive women with fertility intention of do not want any more children had 1.53 times greater probability to have UiP, compared to those undeciding their fertility intention yet (P<0.05). The propostion of low educated reproductive women in province level had risk probability to UiP (OR=1.07; 95% CI=1.04-1.09). However, the proportion of poor and poorest residents of province level had protective probability to UiP (OR=0.96; 95% CI=0.95-0.98). 11% of UiP variation in community level was shown by unobserved variable during the research. Relation variation between reproductive womens fertility intention and UiP in community level statistically significant. Conclusion: Fertility intention of reproductive age women was related to unintended pregnancy in Indonesia.

Kata Kunci : intensi fertilitas, kehamilan tidak diinginkan/fertility intention, unintended pregnancy

  1. S2-2017-371380-abstract.pdf  
  2. S2-2017-371380-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-371380-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-371380-title.pdf