Laporkan Masalah

ANALISIS DAMPAK IMPLEMENTASI IFRS TERHADAP PENGUNGKAPAN ASET TETAP PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kualitatif pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan Malaysia)

SILVINA, Sony Warsono, MAFIS, Ak., CA., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Kemunculan IFRS yang diadopsi oleh entitas secara global dimaksudkan untuk meningkatkan komparabilitas dan kualitas informasi akuntansi pada laporan keuangan. Pengadopsian secara global tersebut, secara langsung dan tidak langsung, akan memengaruhi berbagai aspek dan elemen dalam laporan keuangan. Salah satunya adalah tingkat pengungkapan dalam aset tetap. Beberapa penelitian menunjukkan adanya manfaat yang ditimbulkan dari pengadopsian IFRS ke dalam standar akuntansi nasional terhadap tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana dampak implementasi IFRS terhadap tingkat pengungkapan aset tetap pada laporan keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini memiliki desain penelitian kualitatif pada statistik deskriptif, dengan observasi arsip dan analisis konten. Laporan tahunan sampel dibaca secara komprehensif yang kemudian akan dibandingkan dengan checklist yang diterbitkan oleh Ernst&Young untuk kemudian diberikan skor atas item-item yang telah diungkapkan oleh perusahaan. Populasi penelitian ini adalah tiga perusahaan publik dengan aset tetap terbesar pada tahun 2009, 2010, 2014, dan 2015. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat pengungkapan aset tetap perusahaan manufaktur di Indonesia semakin meningkat apabila dibandingkan dari periode sebelum dan sesudah diimplementasikannya IFRS ke PSAK. Item-item yang diungkapkan relatif konsisten dari tahun ke tahun. Namun, tingkat pengungkapan aset tetap tersebut masih berada di bawah 50% dari yang seharusnya diungkapkan. Berbeda dengan perusahaan di Indonesia, pengungkapan aset tetap yang dilakukan perusahaan manufaktur di Malaysia justru semakin menurun. Jumlah item-item yang diungkapkan semakin sedikit. Namun, item-item yang telah diungkapkan telah dirinci secara mendetail.

IFRS that adopted by the entities in the world has a goal to increase the comparability and the quality of accounting information in the financial statements. The global adoption, directly or indirectly, will give impacts to every aspects and elements in the financial statements. One of them is disclosure of fixed assets. Some researchers found that there are so many advantages occur from the adoption of IFRS to the national accounting standard for each country towards the disclosure in the financial statements. This research aims to show how the impact of IFRS implementation towards the disclosure of fixed asset in the financial statements of manufacturing entities in Indonesia and Malaysia. This research has a qualitative research design methods of descriptive statistics, which archival observation and content analysis. The annual report of samples read comprehensively before comparing to the checklist issued by Ernst&Young then be scored for each item disclosed by the entity. The population in this research are the three listed entities which have the biggest fixed assets for year 2009, 2010, 2014, and 2015. This research found the disclosure in the Indonesia�s manufacturing entities had been increased, compared between before and after the implementation of IFRS to PSAK. The entities just disclose up to 50% of the required items in their financial statements. Different from Indonesia�s entities, the disclosure of fixed asset made by the manufacturing entities in Malaysia had been decreased. The total items disclosed are less than before but, the disclosed items have been explained more comprehensive.

Kata Kunci : tingkat pengungkapan, IFRS, Indonesia, Malaysia, penelitian kualitatif, analisis konten, checklist, PSAK 16, MFRS 116

  1. S1-2017-346706-abstract.pdf  
  2. S1-2017-346706-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-346706-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-346706-title.pdf