APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK ZONA NILAI TANAH DI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016

MARINI, Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc

2017 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SV

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan kesesuaian kelas zona nilai tanah hasil penelitian dengan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bantul dengan memanfaatkan aplikasi sistem informasi geografi. Peta Zona Nilai Tanah ini dibuat dengan menyajikan informasi berupa gambaran zona-zona yang mewakili nilai tanah tertentu sesuai dengan kondisi nyata di lapangan di Kecamatan Sewon, sehingga diharapkan zona-zona nilai tanah yang dibuat lebih mewakili nilai tanah yang ada di lapangan. Metode yang digunakan yaitu interpretasi Citra Quickbird untuk mendapatkan parameter penggunaan lahan dengan cara digitasi, buffer parameter Aksesibilitas lahan positif, Aksesibilitas lahan negatif dan Kelengkapan fasilitas umum dari penurunan informasi penggunaan lahan kemudian semua parameter diberi bobot dengan metode overlay kuantitatif berjenjang tertimbang untuk mendapatkan total bobot nilai yang diasumsikan menjadi nilai tanah. Validasi nilai tanah dengan wawancara masyarakat dan dari data nilai tanah BPN. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di Kecamatan Sewon, terdapat 5 kelas zona. Kelas Sangat Tinggi ( Rp 1.435.000 – Rp 143.000/m2 ) seluas 392,34 Ha. Kelas Tinggi ( Rp 954.000 - Rp 1.435.000/m2 ) seluas 710,04 Ha. Kelas Sedang ( Rp 553.000 - Rp 954.000/m2 ) seluas 858,26 Ha. Kelas Rendah ( Rp 273.000 - Rp 553.000/m2 ) seluas 808,13 Ha. Kelas Sangat Rendah ( Rp 106.000 - Rp 273.000/m2 ) seluas 808,13 Ha. Kelas nilai lahan tersebut tersebar di penggunaan lahan di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul.

The pupose of this about compare the suitability of land value zone class research results with BPN Bantul by utilizing geographic information system applications.The land value zone maps created by presenting information in the form of overview zones representing a particular land values in Sewon Village, so expect zones created land values batter represent the value of land on the ground. The method used is the interpretation Imagery Quickbird to get the parameters of land use by means of digitization, buffer parameter accessibility of land is positive, Accessibility land negative and Completeness of public facilities on the decline update land use then all the parameters weighted by overlay method of quantitative tiered weighted to get the total weight value is assumed to be the value of the land. Validation of the value of land by the community interviews and data from BPN land value. The results of this study in the form of land value zone map Sewon sub-district in 2016 with the class of the value of land is divided into five levels, namely Class Very High (Rp 1.435.000 - Rp 143.000.000 / m2) covering an area of 392.34 hectares. High grade (Rp 954,000 - Rp 1.435,000 /m2) 710.04 hectares. Average grade (Rp 553.000 - Rp 954.000 /m2) covering an area of 858.26 hectares. Low grade (Rp 273,000 - Rp 553,000 /m2) covering an area of 808.13 hectares. Very Low (Rp 106.000 - Rp 27.000 /m2) covering an area of 808.13 hectares. The value of land is spread across the land use districts Sewon.

Kata Kunci : Nilai Tanah, penggunaan lahan, aksesibilitas lahan, kelengkapan fasilitas umum, penginderaan jauh, aplikasi sistem informasi geografi