Laporkan Masalah

KONTRIBUSI KEGIATAN WISATA ALAM BAGI PENDAPATAN MASYARAKAT DESA PENYANGGA TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI DI DESA TEGALMULYO KABUPATEN KLATEN / THE CONTRIBUTION OF NATURAL TOURISM ACTIVITY TO INCOME OF GUNUNG MERAPI BUFFER VILLAGE ZONE LOCAL COMMUNITY IN THE TEGALMULYO VILLAGE AT KLATEN DISTRICT

GUSTIARI, Dr. Ir. Lies Rahayu W.F., M.P.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Letak TNGM yang berada dekat dengan pemukiman masyarakat, membuat taman nasional ini mengalami tekanan yang cukup besar. Terdapat 30 desa penyangga yang berbatasan langsung dengan kawasan ini. Sebagai bentuk pengelolaan kawasan yang bersifat kolaboratif dengan multistakeholder, pihak Balai Taman Nasional Gunung Merapi memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan pengelolaan pariwisata di kawasan taman nasional. Industri pariwisata ini membutuhkan adanya evaluasi apakah industri ini telah berhasil meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat atau tidak. Selain itu, dengan adanya evaluasi ini dapat diketahui kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pengelolaan untuk diperbaiki dan keberhasilan-kelebihan yang dicapai dapat dilanjutkan dan ditingkatkan dalam pelaksanaan pengelolaan kedepan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tegalmulyo, Klaten, Jawa Tengah. Metode pengambilan data yang digunakan adalah snowball sampling. Data primer diambil dengan metode wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diambil dari dokumen-dokumen yang dimiliki pihak kelurahan. Informan yang dipilih untuk diwawancarai adalah masyarakat yang mendapatkan manfaat dari adanya kegiatan wisata. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa masyarakat Desa Tegalmulyo mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak. Kegiatan wisata tidak berkontribusi besar terhadap pendapatan total masyarakat setempat. Kontribusi wisata terhadap pendaptan masyarakat sebesar rata-rata Rp 80.923,077 per bulan atau 4,67% dari pendapatan total masyarakat. Masyarakat pada umumnya tidak merasakan adanya dampak dari keberadaan desa wisata. Kegiatan wisata berkontribusi memberikan lapangan pekerjaan kepada para pemuda yang belum memiliki pekerjaan pokok.

Gunung Merapi National Park is located close to human settlements, making this national park suffered considerable distress. There are 30 villages buffer directly adjacent to this area. As a form of collaborative area management with multi-stakeholder, Gunung Merapi National park officials give people an opportunity to take over management of tourism in national parks. The tourism industry requires an evaluation whether the industry has managed to improve local economic or not. In addition, the presence of this evaluation can be known deficiencies in the implementation and management of fixed-advantages achieved success can be continued and enhanced in the future management implementation. Therefore, this study was conducted. This research was done at Tegalmulyo Village, Klaten, Central Java. The data collection method used is snowball sampling. Primary data was taken by interview and observation, while secondary data taken from documents owned by the village government. Informants were selected to be interviewed are people who get benefit from tourism activity. Research results revealed that the majority of Tegalmulyo local community worked as farmers and ranchers. The tourism activity does not contribute greatly to the total income of the local community. The contribution of rural tourism to people's income by an average Rp 80,923.077 per month or 4.67% of total income communities. The people generally do not feel the impact of the presence of the tourist village. The tourism activity contributes to provide jobs to the youth who do not have a principal job.

Kata Kunci : kegiatan wisata, kontribusi wisata, pendapatan masyarakat / tourism activity, contribution of tourism, local community income