Laporkan Masalah

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN DAN IDENTIFIKASI CRITICAL SUCCESS FACTORS IMPLEMENTASI BUSINESS INTELLIGENCE DI INSTITUSI PEMERINTAH STUDI KASUS: KEMENTERIAN KEUANGAN

ERITA YULIASTUTI, Prof. Dr. Ir. Achmad Djunaedi, MUP; Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, CA, Ak.

2017 | Tesis | S2 Teknik Elektro

Penggunaan Bussiness Intelligence (BI) sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan strategis kini tidak hanya menjadi perhatian pihak swasta, namun institusi pemerintah di Indonesia pun kini mulai menyadari akan pentingnya peran BI bagi organisasinya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa inisiatif pembangunan BI yang ditemukan di institusi pemerintah. Implementasi BI biasanya menghabiskan sumber daya yang besar, waktu yang cukup lama dan melibatkan stakeholder cukup banyak, namun kesuksesan organisasi dalam mengambil manfaat dari implementasi BI masih bervariasi, bahkan beberapa penelitian menyatakan bahwa lebih dari 50% proyek BI dinyatakan gagal. Pengukuran kematangan dan identifikasi critical success factor BI merupakan beberapa unsur penting yang harus dilakukan untuk mengatasi tingginya tingkat kegagalan BI. Oleh sebab itu, pada penelitian ini penulis mengajukan pengukuran tingkat kematangan BI menggunakan Raber et al. maturity model serta identifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasi BI menggunakan Hawking dan Yuliastuti BI critical success factor sebagai solusi dalam mencegah kegagalan pengembangan BI di institusi pemerintah. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode studi kasus dimana proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara terhadap narasumber, observasi serta studi dokumen yang terdapat pada organisasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat kematangan sistem BI di Kementerian Keuangan berada pada level 1 (initiate). Selain itu, Kementerian Keuangan juga telah memenuhi sebagian besar BI Critical Success Factor yang diuji. Penelitian ini kemudian merumuskan rekomendasi strategi pengembangan BI bagi Kementerian Keuangan berdasarkan gap analysis.

Business Intelligence (BI) utility as a tool to support decision-making process is now not only be a concern of the private sector, but also government institutions in Indonesia are now beginning to realize the importance of BI to support strategic decision-making process in the organization. This is indicated by the BI development initiatives in some government institutions. BI implementations typically spend huge resources, long time and involve quite a lot stakeholder, but the success of the organization in taking the benefits of BI implementation still varies, even some studies suggest that more than 50% of BI projects fail. Measuring maturity and identifying BI critical success factors are some important elements that must be done to diminish the high rate failure of BI development. Therefore, in this study, the authors propose measuring the level of BI maturity using Raber et al. maturity models as well as the identification of enabling and inhibiting factors of BI implementations using Hawking and Yuliastuti BI critical success factors as a solution to prevent the failure of BI development in government institutions. This research was conducted qualitatively by the case study method in which the data retrieval process performed through interviews with informants, observation, and study of documents contained in the organization. The results showed that in general the level of maturity of the BI system in the Ministry of Finance is at level 1 (initiate). In addition, the Ministry of Finance also has met most of the BI Critical Success Factor tested. The study then formulates recommendations BI development strategy for the Ministry of Finance based on the gap analysis.

Kata Kunci : Keywords: Business Intelligence; maturity measurement; maturity model; success; failure; government institusion.

  1. S2-2017-390437-abstract.pdf  
  2. S2-2017-390437-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-390437-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-390437-title.pdf