Laporkan Masalah

Menggugat Ruang Publik Melalui Gerakan Masyarakat Urban: Studi Kasus Gerakan Warga Berdaya Yogyakarta

HAMADA ADZANI, Arie Setyaningrum, Dr., S.Sos., M.A

2017 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Yogyakarta mengalami perubahan fisik dan sosial yang masif. Perubahan ini terlihat dalam alih fungsi ruang spasial. Bagi warga kota, perubahan ini dianggap akan mengubah identitas kota menjadi semakin metropolitan. Berbagai upaya protes dilayangkan pada pemerintah karena abai dalam memelihara kepentingan publik. Salah satunya Warga Berdaya yang menyebut diri sebagai inisiatif warga. Penelitian ini berupaya membedah dinamika aktivismenya melalui rumusan pertanyaan Bagaimana memahami Warga Berdaya sebagai fenomena gerakan sosial? Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ialah kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data; wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Konsep besar yang digunakan dalam penelitian ialah modal sosial ala Putnam untuk produktivitas internal gerakan dan konvergensi dua arus besar perspektif dalam kajian gerakan sosial baru yakni; teori mobilisasi sumber daya dan teori berorientasi identitas. Secara garis besar temuan yang didapatkan yaitu; Warga Berdaya tidak semata-mata dilihat sebagai gerakan yang memobilisasi kapital dalam jumlah besar, namun di dalamnya terdapat aspek emosional meliputi identitas kolektif dan solidaritas yang menjadi basis pergerakan setiap aktor. Warga Berdaya mengelaborasi kelemahan teori mobilisasi sumber daya yang tidak mampu membahas fenomena ini secara komprehensif. Berkaitan dengan teori kedua, Warga Berdaya tidak memiliki identitas tunggal, namun kompleks dan sarat akan kontestasi kepentingan. Penulis berkesimpulan Warga Berdaya bisa diperlakukan sebagai refleksi pemberontakan kultural individu kontemporer yang menentang meningkatnya mekanisasi sistem kontrol negara, sekaligus peningkatan realisasi dan kepercayaan diri dalam masyarakat. Warga Berdaya menjadi alternatif gerakan sosial baru yang tidak biasa dalam masyarakat modern dengan berbasis pada semangat voluntaristik dan direproduksi secara organik oleh warga. Dalam kaca mata gerakan sosial baru kontemporer, Warga Berdaya merupakan pantulan cermin dari citra sebuah masyarakat baru, yang gerak penciptaannya sedang berjalan. Sebab itu, gerakan ini menandakan adanya kebutuhan akan sebuah paradigma baru tentang aksi kolektif, sebuah model alternatif kebudayaan dan masyarakat, dan sebuah kesadaran diri yang baru dari komunitas tentang masa depan mereka.

Yogyakarta had a massive physical and social changes. This change is seen in over the function of the spatial space. For the citizens of the city, this change is considered to change the identity of the city becoming metropolitan. Various efforts protest posted on the government because of neglect in maintaining public interest. One of them is Warga Berdaya who call themselves as citizens initiatives. This study seeks to dissect the dynamics of activism through the formulation of the question How to understand Warga Berdaya as a phenomena of social movement? The methodology that used in the study is a qualitative case study with data collection techniques; in-depth interviews, observation and study of literature. The concept that used in the study is mode of social capital Putnam's for measuring internal productivity movement and the convergence of two major currents perspectives in the study of the new social movements; resource mobilization theory and the theory of identity-oriented. Broadly speaking, the findings obtained; Warga Berdaya not merely be seen as a movement which mobilizes capital in large numbers, but in it there is an emotional aspect includes collective identity and solidarity that became the basis of the movement of each actor. Warga Berdaya is elaborating the weakness of resource mobilization theory are not able to discuss this phenomenon comprehensively. In connection with the second theory, Warga Berdaya do not have a single identity, yet complex and full of conflict of interest. The author concludes Warga Berdaya could be treated as a reflection of the contemporary individual cultural rebellion against the increasing mechanization of the state control system, as well as the realization and confidence in the community. Warga Berdaya is an alternative to the new social movements that are unusual in modern society based on the spirit of voluntaristic and reproduced organically by residents. In the perspective of contemporary new social movements, Warga Berdaya is a mirror reflection of the image of a new society, the creation of motion is running. Therefore, this movement indicates the need for a new paradigm of collective action, an alternative model of society and culture, and a new self-awareness of the community about their future.

Kata Kunci : Warga Berdaya, Aktivisme, Modal Sosial, Identitas Kolektif, Mobilisasi Sumber Daya

  1. S1-2017-318160-abstract.pdf  
  2. S1-2017-318160-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-318160-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-318160-title.pdf