Laporkan Masalah

Karakteristik Fisika dan Kimia Tanah Berdasarkan Topolitosekuen di Nglipar, Gunungkidul

YUNITA TRI ASTUTI, Prof. Dr. Ir. Azwar Ma'as, M. Sc;Dr. Makruf Nurudin, S. P., M. P.;Ir. Susilo

2017 | Skripsi | S1 ILMU TANAH

Penelitian telah dilakukan pada 7 profil tanah terpilih dengan kriteria perbedaan formasi yaitu Semilir, Nglanggran, Sambipitu, dan Oyo beserta peralihannya, dan topografi pada ketinggian 100-500 mdpl di kecamatan Nglipar, Gunungkidul, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan adanya pengaruh bahan induk dan topografi terhadap tanah yang berkembang di atasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada profil tanah di atas formasi Semilir dengan ketinggian 451 mdpl dan lereng agak curam sifat tanahnya lebih dipengaruhi oleh keadaan topografi dibanding litologi penyusun formasinya, dimungkinkan profil yang ada merupakan hasil dari peristiwa koluviasi, hal ini ditandai dengan kandungan bahan organik yang cenderung sama pada semua horison tanah sebesar 0,95 %. Sifat tanah di bagian peralihan antara formasi Semilir dan Nglanggran juga lebih dipengaruhi oleh faktor topografi. Profil di atas formasi Nglanggran dan peralihan Sambipitu-Oyo lebih dipengaruhi oleh adanya kegiatan pembuatan teras-teras yang mengakibatkan tanah yang ada merupakan hasil timbunan. Tanah pada permukaan hingga kedalaman 150 sentimeter cenderung dipengaruhi oleh keadaan topografi dan organisme. Untuk melihat pengaruh litologi diperlukan profil dengan kedalaman minimal 2 meter dari permukaan, karena akan sulit melihat pengaruh batuan induk terhadap tanah yang sudah berkembang sangat tua.

The research was conducted on the 7 selected profiles with different geology formation there were Semilir, Nglanggran, Sambipitu, and Oyo with their transition, and at an elevation range of 100-500 m above sea level at Nglipar, Gunungkidul, Indonesia. The objectives of this research was to explain the influence of the parent material (geology formation) and topography (elevation) toward soil that formed. The results showed that the profile at Semilir formation at 451m above sea level and rather steep slope has soil characteristics that more affected by topography condition rather than parent material, it was probably formed by phenomenon of colluvium, it can be showed by the organic matter in all horison that has same value 0,95% . Soil characteristics at the transition from Semilir to Nglanggran formation also formed by topography condition. Profile at Nglanggran and transition from Sambipitu to Oyo formation probably formed by human activity who make some terraces and caused a soil accumulation. Soil at a depth 150 cm from surface influenced by topography condition and organism. To know the influence of parent material or litology need a profile with a depth at least as deep as 2 meters from the soil surface, it will be difficult to know the effect of the parent material to the characteristics of the soil on land that has grown up or old soil.

Kata Kunci : formasi, topografi, Semilir, Nglanggran, Sambipitu, Oyo, sifat fisika dan kimia tanah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.